Surabaya Jadi Kunci Kebangkitan Properti
jpnn.com - JAKARTA – Kinerja PT Pembangunan Perumahan Properti Tbk (PPRO) diyakini kinclong sepanjang 2016. Perseroan diyakini menjadikan sejumlah proyek baru sebagai kunci perolehan.
Analis PT Mandiri Sekuritas Kevin Halim memprediksi pendapatan prapenjualan PPRO akan meningkat 28 persen menjadi Rp 2,5 triliun. Laba bersih diprediksi tumbuh 22 persen menjadi Rp 365 miliar.
Proyeksi tersebut lebih kecil dari target manajemen PPRO yang menargetkan kenaikan pendapatan prapenjualan 33 persen dan pertumbuhan laba bersih 22 persen.
Kevin melihat ada tiga kunci strategi PPRO dalam merealisasikan target. Pertama, meningkatkan persediaan lahan melalui investasi sendiri dan joint venture. Kedua, menaikkan jumlah pendapatan berulang (recurring income) dari investasi hotel dan mal.
Ketiga, berfokus pada segmen ekonomi menengah ke bawah (middle low). Pada semester kedua tahun ini, PPRO merampungkan pembangunan tower pertama dari proyek Grand Sungkono Lagoon (GSL).
Seremonial topping off Venetian Tower dan topping off Pavilion Permata 2 dilakukan bulan lalu. Perseroan saat ini sedang menggarap dua megaproyek dan satu proyek anami di Surabaya.
Selain GSL yang dibangun di lahan seluas 3,5 hektare, PPRO mengembangkan superblok Grand Dharmahusada Lagoon (GDL) seluas 4,2 hektare. Keduanya menawarkan konsep mixed-use hunian dan komersial.
Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat mengungkapkan, rampungnya pembangunan tower pertama GSL menjadi bukti bahwa PPRO berkomitmen kuat dalam menyelesaikan proyek-proyeknya. (gen/jos/jpnn)