Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Surabaya Padat, Juanda Panen

Kamis, 26 Desember 2013 – 10:02 WIB
Surabaya Padat, Juanda Panen - JPNN.COM

jpnn.com - SURABAYA - Liburan panjang Natal dan tahun baru dimanfaatkan warga Surabaya dan sekitar untuk pulang kampung. Namun, banyak juga yang memanfaatkan liburan itu dengan jalan-jalan ke luar negeri. 

Data yang didapat di Bandara Internasional Juanda menyebutkan, jumlah penumpang yang pergi ke luar negeri mencapai 3.412 orang. Jumlah itu naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya berkisar 2.227 penumpang.

Salah seorang penumpang, Hari Setiawan, menyatakan akan berangkat ke Singapura. Di sana dia dan keluarganya menginap sampai awal tahun. "Kami di Singapura sampai 1 Januari. Ya, menghabiskan liburan Natal dan tahun baru di sana," jelasnya.

Manajer Humas Angkasa Pura I Andrias Yustinian mengakui banyaknya orang yang ke luar negeri untuk liburan. Mereka biasanya para pekerja yang mengambil cuti sampai awal tahun.

Andrias mengatakan, penambahan penumpang ke luar negeri rata-rata 4 persen per tahun. Mayoritas destinasi mereka Singapura dan Brunei. "Sebab, sekarang banyak penerbangan ke luar negeri dengan tiket yang murah dan mudah dijangkau," jelasnya. Selain berlibur, banyak umat muslim yang pergi ke Tanah Suci untuk melakukan umrah.

Untuk keberangkatan domestik, jumlahnya mencapai 23.180 orang. Mayoritas tujuan Jakarta. Jumlahnya mencapai 37 persen. Sisanya menuju ke Balikpapan 12,5 persen, Makassar 10,1 persen, Banjarmasin 8,9 persen, Denpasar 8 persen, serta Lombok 4 persen. 

Total keberangkatan, baik domestik maupun internasional, di Juanda dalam sehari kemarin mencapai 53.749 orang. Jumlah itu naik daripada tahun lalu yang totalnya 48.474 orang. Pada hari biasa, jumlah penumpang berkisar 46 ribu orang. 

Selama liburan Natal dan tahun baru ini, Bandara Internasional Juanda tergolong sibuk. Terjadi lonjakan pergerakan pesawat. Untuk domestik, jumlahnya mencapai 155 ribu pesawat. Untuk internasional, ada 12 ribu pesawat. 

Andrias mengatakan, pada akhir 2013, di Bandara Juanda diprediksi ada 139.301 ribu pergerakan pesawat dan 17.556.443 penumpang. Jumlah itu naik daripada tahun lalu, yakni pergerakan pesawat hanya 134.824 dengan jumlah penumpang 16.222.284 orang.

Sementara itu, di Terminal Purabaya juga tampak kepadatan penumpang. Mereka kesulitan mendapatkan bus. Hampir setengah jam para penumpang telantar menunggu bus. Mereka menunggu di selter penumpang. Antrean penumpang makin lama bertambah panjang. Namun, bus yang ditunggu tidak kunjung datang.

Setiap bus yang datang langsung diserbu calon penumpang. Setelah itu, penumpang kembali menunggu bus yang datang selanjutnya. 

Salah seorang penumpang, Edrus Fariz, tampak tidak sabar menunggu bus. Berkali-kali dia melihat jam tangannya. 

Edrus dan istrinya berniat pulang ke Jombang. Sudah setengah jam mereka berdiri di selter pemberangkatan, tetapi bus tidak kunjung datang. "Biasanya cepat datang, ini kok lama," keluhnya. Edrus mengaku buru-buru kembali ke Jombang. Sebab, ada salah seorang saudaranya yang sakit. Dia berencana menjenguk saudaranya itu.

Kepala UPTD Purabaya May Ronald mengatakan, molornya kedatangan bus itu disebabkan akses masuk ke Terminal Purabaya sangat padat. Kendaraan berjalan merayap mulai dari Jalan Raya Geluran hingga masuk ke Jalan Letjen Sutoyo. "Padatnya arus kendaraan itu menyebabkan bus terlambat masuk ke terminal," jelasnya.

Ronald mengatakan, kemacetan tidak hanya terjadi di sekitar Purabaya, tetapi juga di jalur-jalur luar kota. Mulai Peterongan Jombang, Mojoagung, sampai ke Mojokerto. "Itu disebabkan liburan. Semua pemilik kendaraan pribadi keluar membawa kendaraannya sehingga jalan tidak mampu menampung volume kendaraan," terangnya.

Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, jika memanggil kendaraan insidental, kendaraan tersebut juga akan terjebak kemacetan. Karena itu, solusinya adalah menunggu bus masuk ke terminal.

Jumlah penumpang di Purabaya mencapai 58.883 orang. Tahun lalu hanya ada sekitar 41.774 penumpang. Untuk bus ekonomi, yang paling banyak jurusan Solo menuju ke Jogjakarta. Jumlahnya mencapai 9.369 unit. Untuk bus patas, yang paling banyak jurusan Surabaya-Malang. Total 3.529 penumpang. Ronald mengatakan, puncak kepadatan diperkirakan H-3 tahun baru. 

Sementara itu, situasi kota metropolis pada libur kemarin masih tetap padat. Berdasar pantauanJawa Pos, kemacetan cukup parah terjadi di Jalan Basuki Rachmat. Kendaraan sudah tersendat saat melewati Monumen Karapan Sapi.

Kendaraan yang didominasi mobil itu hanya berjalan kurang dari 20 kilometer per jam. Untuk sampai ke Jalan Gubernur Suryo yang biasanya hanya membutuhkan waktu lima menit, dibutuhkan waktu lebih dari 15 menit. Diprediksi, kemacetan tersebut disebabkan banyaknya kendaraan yang mengantre masuk ke mal.

Begitu pun Jalan Dinoyo. Jalan yang memang sempit itu macet cukup parah karena volume kendaraan yang tinggi dan banyak kendaraan yang parkir di Gereja Katedral. Namun, sejumlah petugas kepolisian yang berjaga sudah berupaya mengatur lalu lintas.

Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad menjelaskan, jalanan yang berdekatan dengan gereja dan mal memang terdeteksi terkena macet. Sebab, volume kendaraan yang menuju ke dua lokasi itu tinggi. ''Yang merayakan Natal pergi ke gereja, sedangkan yang liburan menuju mal,'' ujarnya.

Secara umum, lanjut Irvan, kemacetan itu tidak terjadi dalam waktu yang lama. Dia mengungkapkan, setelah menjelang sore, kemacetan berangsur-angsur berkurang. ''Dampak macet cuma sebentarkok,'' jelas mantan Kabid sarana dan prasarana tersebut. (aph/idr/end/mas)

SURABAYA - Liburan panjang Natal dan tahun baru dimanfaatkan warga Surabaya dan sekitar untuk pulang kampung. Namun, banyak juga yang memanfaatkan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News