Survei Mahasiswa Tempatkan Elektabilitas Prabowo Teratas
jpnn.com - JAKARTA - Nama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menempati posisi teratas dalam survei nasional calon presiden (capres) 2014 yang dilakukan oleh Lingkar Survei Mahasiswa Indonesia (LSMI). Mengacu hasil survei itu, para responden menganggap Prabowo sebagai capres paling ideal tekait penanganan ketahanan nasional.
"Prabowo capres yang dianggap layak dipilih terutama berkaitan dengan ketahanan nasional," kata Ketua LSMI, Rachman A Bayu dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
Di posisi kedua ada Megawati Soekarnoputri (11,1 persen) dan diikuti oleh Dahlan Iskan (9,3 persen). Selanjutnya ada Hatta Rajasa (8,2 persen), Joko Widodo (7,5 persen), Aburizal Bakrie (6,2 persen), dan Wiranto 5,3 persen).
Sementara nama lain seperti Priyo Budi Santoso, Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Yusril Ihza Mahendra hanya mendapatkan elektabilitas di bawah lima persen.
Survei LSMI juga menempatkan partai binaan Prabowo, Gerindra di peringkat teratas dalam daftar elektabilitas partai pemilu 2014. Gerindra mendapat perolehan raihan 28,9 persen dan diikuti oleh Partai Golkar (12,8 persen) dan PDIP (12,6 persen). Kemudian PAN (8,6 persen), Hanura (8,3 persen), NasDem (8,1 persen), Demokrat (5,6 persen), PPP (5,1 persen), PKS (3,5 persen), PKB (2,9 persen), PBB (2,6 persen), dan PKPI (1,9 persen).
Rachmat memaparkan, survei LSMI dilakukan dengan metode multistage random sampling yang melibatkan 2.300 responden di 33 provinsi. Margin error survei itu kurang lebih 2 persen dengan tingkat kepercayaan 85 persen.
Responden berjenis kelamin perempuan dan laki-laki dengan usia di atas 17 tahun. Mayoritas responden berprofesi sebagai mahasiswa dan masyarakat umum yang tingkat pendidikannya SMA atau D3. Survei dilakukan pada tanggal 7-28 Oktober 2013.
Menurut Rachmat, survei lembaganya memakan biaya sekitar Rp 60 juta. Ia mengklaim, survei LSMI bersifat independen karena dibiayai oleh sponsor non-parpol. "Pembiayaan survei ini dari senior-senior kita yang non-parpol, kita ingin menjaga independensi mahasiswa," tandasnya. (dil/jpnn)