Susahnya Ernest Prakasa Menggarap Susah Sinyal
jpnn.com - Ernest Prakasa terus mendalami peran barunya sebagai sutradara, mulai dari film Ngenest ke Cek Toko Sebelah, hingga Susah Sinyal. Namun, kesuksesan film sebelumnya menjadi beban tersendiri untuk pria yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai Sutradara Terbaik dalam ajang JAFF 2017 ini.
"Jujur pencapaian tersebut adalah beban yang luar biasa berat saat saya menggarap film ketiga ini. Ada ekspektasi tinggi dan harapan yang harus saya penuhi. Tapi akhirnya, yang saya bisa adalah mengupayakan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya ke penonton," ungkapnya di XXI Epicentrum Walk, Jakarta, Jumat (15/12) sore.
Menurut Ernest, Susah Sinyal adalah film yang susah, mulai dari tema, produksi, hingga isu yang diangkat jauh dari dunianya. Oleh karena itu, komedian multitalenta tersebut harus melibatkan beberapa konsultan hukum dan psikolog.
"Soal produksi, film ini juga susah. Kami harus syuting di Sumba Timur, NTT, yang bukan hanya sinyal yang susah tapi infrastruktur juga terbatas," jelasnya.
Meskipun demikian, menurut produser Chand Parwez Servia, penyutradaraan Ernest makin matang, rapih dan natural sejak dibantu istrinya menulis skenario. Beban yang dirasakan Ernest pun, dalam pandangannya berubah menjadi energi positif, sehingga Susah Sinyal menjadi film yang lebih baik dari karya sebelumnya.
Akankah Susah Sinyal mengulang kesuksesan Cek Toko Sebelah? Penilaian ada di tangan para penonton. Jangan lewatkan penayangannya serentak di bioskop di Tanah Air, 21 Desember mendatang. (yln/JPC)