Susi Pudjiastuti: Tak Gentar Lawan Aktor Besar, Berdalih Jaga Laut
"Kalau semua negara komitmen untuk sustainable fisheries (perikanan berkelanjutan), kan mereka akan kembali ke kita juga banyak. Jadi resources (sumber daya) yang ada di laut itu adalah kepentingan semua negara untuk tetap ada banyak...produktif," papar Menteri yang sempat disorot karena kebiasaan merokok dan tato di tubuh-nya ini.
"Ya itu kepentingan kita apalagi kita paling luas lautnya, dibandingkan negara-negara lain salah satu yang terbesar," imbuh Susi.
Selama 4 tahun menjabat, Susi dianggap beberapa kalangan mengeluarkan kebijakan kontroversial, salah satunya penenggelaman kapal. Selama 4 tahun pula, Indonesia telah melarang 10.000 kapal asing dari menangkap ikan di perairannya.
Ia mengatakan, penangkapan ilegal yang terjadi di Indonesia sebagian besar adalah kejahatan trans-nasional.
"Oh memang illegal fishing (penangkapan ikan ilegal) ya kebanyakan transnational organized crime (kejahatan terorganisir transnasional), hampir semuanya. Involve (melibatkan) beberapa kelompok negara, kemudian benderanya juga biasanya banyak."
"Lalu mereka melakukan pengiriman antar negara, mengoperasikannya dari beberapa negara, di beberapa negara, diawaki beberapa kebangsaan. Hasilnya juga dijual ke beberapa negara. So it's transnational organized crime (jadi ini kejahatan terorganisir transnasional)," utara Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, ini.
Akibat keengganan Susi untuk berkompromi atas kasus penangkapan ikan ilegal, beberapa pihak justru menyebutnya melakukan kejahatan laut.
"Sovereignty (kedaulatan) sumber daya alam kita ya harus kita jaga untuk bangsa kita, saya tidak merasa sebagai penjahat laut justru saya menertibkan penjahat di laut yang merusak sumber daya alam kita," belanya.