Susuri Sungai, Temukan 20 Ton Bawang
jpnn.com - KARANG BARU - Untuk menindaklanjuti isu penyeludupan yang kian marak di Kabupaten Aceh Tamiang, tim Lembaga Advokasi Hutan Lestari (Lembahtari) menelusuri pesisir Kecamatan Bendahara dan Seruway Kamis malam (5/12). Hasilnya, 20 ton bawang ilegal ditemukan dalam boat KM Do'a Ibu yang disembunyikan di Sungai Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara, tepatnya di sebelah Desa Gelong, Kecamatan Seruway.
Direktur Eksekutif Lembahtari Sayed Zainal kemarin (6/12) menyatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa boat bermuatan bawang ilegal itu akan bersandar di Teluk Kemiri, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang. "Saya langsung mendatangi Bea Cukai Kota Langsa dan mengecek informasi itu," tuturnya.
Sekitar pukul 22.00, dua pihak bertemu di Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, lalu bergerak ke Desa Teluk Kemiri. Namun, boat yang dilacak tidak ketemu. Sayed menduga bahwa kedatangan timnya diketahui penyeludup.
Lantaran yang dilacak tidak ketemu, bea cukai kembali ke Kota Langsa. Mereka meminta Lembahtari, yang meneruskan penyisiran, untuk segera melapor bila menemukan boat tersebut.
Setelah menurunkan petugas bea cukai, tim bergerak ke Desa Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara. Setelah tiba pukul 06.15, tim langsung menyewa perahu motor untuk menyisir Sungai Rantau Pakam. Di sungai itulah, tim menemukan boat KM Do'a Ibu yang bermuatan 20 ton bawang ilegal. Boat tersebut disembunyikan di alur sungai dengan ditutupi daun kelapa sawit.
"Kami langsung menghubungi Bea Cukai Kota Langsa, Polres Aceh Tamiang, dan polsek setempat. Boat bermuatan bawang ilegal itu diserahkan kepada mereka," jelasnya. (nur/JPNN)