Swasembada Daging Sapi Gagal 3 Kali
Kamis, 25 Februari 2010 – 19:15 WIB
Selain itu, Ana juga mempermasalahkan data yang jelas tentang kondisi ternak sapi Indonesia. "Harus ada data yang akurat tentang populasi sapi dan kebutuhan daging sapi dalam negeri membuat pemerintah kesulitan menentukan strategi pencapaian swasembada tersebut," katanya. Yang terjadi karena adanya mata rantai yang hilang tersebut, menyebabkan peningkatan angka impor sapi.
Data Kementerian Pertanian, pada tahun 2005, produksi daging sapi domestik mencapai 40 ribu ton. Dengan produksi sebesar itu, pemerintah masih harus impor daging sapi sebesar 325 ribu ton. Kemudian pada tahun 2009, produksi daging sapi dalam negeri meningkat sampai 85 ribu ton. Namun, impor daging sapi juga terus bertambah, yakni 668 ribu ton. (lev/jpnn)