Syuting Film Layar Lebar Pertama di Tarakan Sedot Perhatian Warga
“Mungkin karena kali pertama ada syuting yah. Saya saja datang melihat bersama keluarga saya,” ucapnya. “Saya selalu update juga, di mana lokasi mereka syuting akan saya datangi selama masih di Tarakan,” tambah wanita berusia 42 tahun ini.
Rencananya, film ini akan tayang Februari tahun depan di seluruh bioskop Indonesia. Produser Dewi Susanti mengungkapkan, masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya Tarakan, harus menonton secara langsung film ini.
“Inginnya saya sih, segera ada bioskop di Tarakan. Karena di dalam film ini nanti, 30 menit pertama akan mengisahkan Pak Onggy selama di kota ini,” jelas Susanti.
Film ini menggambarkan kehidupan nyata Onggy Hianata selama di Tarakan, Surabaya, dan Jakarta. Diketahui setelah lulus dari pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tarakan, Onggy merantau ke Kota Surabaya.
Dia bertekad merantau untuk kuliah sembari bekerja dengan menetap di kos-kosan. Aktivitas yang dilakukannya sehari-hari selain kuliah, menyempatkan berjualan kecil-kecilan seperti jagung bakar dan ayam goreng di pinggir jalan, serta membuat kerupuk untuk dititipkan di toko.
“Penjualan saya tidak mulus pada saat itu. Banyak sekali tertipu,” ungkap Onggy.
Akhirnya, setelah lulus kuliah, Onggy yang sudah menguasai bahasa Mandarin dan Inggris, memutuskan untuk menjadi karyawan kecil di suatu perusahaan milik Jepang.
Berbagai jabatan sudah dijalaninya, hingga menjadi manajer merupakan kisah kesuksesan awal perjalanan hidupnya.