Tahun Ini Properti Lesu, Tahun Depan Diyakini Melaju
jpnn.com - SURABAYA - Optimistis terus dibangun para pengembang properti. Mereka percaya bahwa kondisi properti tahun depan jauh lebih baik dibandingkan sekarang. Karena rasa optimistis itu, PT Kertabakti Raharja akan meluncurkan cluster terbaru proyek landed housedan tower kedua untuk proyek apartemen segmen menengah.
Dirut PT Kertabakti Raharja Sony Wibisono menyatakan, secara umum, kondisi properti sedang melambat tahun ini. Tapi, pihaknya masih mencatat pertumbuhan 20 persen yang disumbang proyek hunian Diamond Park Residence dan apartemen Madison Avenue. Sedangkan untuk proyek komersial, pihaknya telah mengembangkan ruko dan pergudangan.
''Sejauh ini, penerimaan pasar terhadap proyek hunian kami positif. Diamond Park Residence, misalnya, selama 1-2 tahun terakhir sudah memasarkan setidaknya 300 unit. Kemudian, untuk apartemen, satu tower sudah terjual habis,'' ujarnya kemarin (16/11).
Bahkan, untuk dua proyek hunian tersebut, pihaknya bersiap meluncurkan kembali produk baru. Sebagai pengembangan Diamond Park Residence, masih ada lahan yang belum digarap seluas 20 hektare. Lahan itu diperkirakan bisa untuk membangun rumah 2.000 unit. Pihaknya secara bertahap akan meluncurkan tiga cluster.
''Berbeda dengan cluster sebelumnya yang menggunakan konsep satu atap dua rumah, cluster terbaru nanti naik segmen. Apalagi, akan dilengkapi security yang ketat hingga fasilitas seperti TV kabel dan CCTV,'' jelasnya. Investasi untuk konstruksi rumah dan fasilitas diperkirakan Rp 1 triliun.
Untuk apartemen Madison Avenue, pihaknya bakal meluncurkan tower kedua dari total lima tower. Pada penjualan tower pertama apartemen yang memadukan konsep hunian dan perkantoran itu, hampir 50 persen pembeli memilih membeli keduanya sekaligus. ''Artinya, ke depan orang makin ingin dimudahkan, memiliki kantor yang dekat dengan hunian,'' paparnya.
Sejalan dengan peluncuran berbagai produk baru itu, pihaknya optimistis menargetkan pertumbuhan 40 persen tahun depan. Selain pasar domestik, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diyakini berdampak pada sektor properti.
''Secara jangka panjang, kami memiliki land bank yang sebagian besar tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. Hitungan kami, land bank tersebut cukup untuk sepuluh tahun ke depan,'' pungkasnya. (res/c22/oki)