Tak Kenal Libur, Pemerintah Genjot Pengerjaan LRT Sumsel
jpnn.com, PALEMBANG - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terus bergiat menyelesaikan pembangunan LRT Sumatera Selatan.
Di mana pembangunan LRT Sumatera Selatan merupakan amanah dari Perpres Nomor 116 Tahun 2015 yang telah diubah dengan Perpres 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, yang menugaskan PT.Waskita Karya, sebagai pelaksana Pembangunan Prasarana Kereta Api Ringan/LRT di Sumatera Selatan.
"Akhir Oktober ini, progres fisik pembangunan LRT Sumsel ini telah mencapai ±68 persen. Kami bekerja tiga shift dengan tidak mengenal libur agar LRT Sumsel ini bisa diselesaikan sesuai dengan target waktu yaitu Juni 2018,” ujar PPK Pembangunan Prasarana LRT Sumatera Selatan, Suranto.
Pekerjaan pembangunan LRT Sumsel telah dimulai sejak 2015, dibiayai dengan APBN meliputi pekerjaan konstruksi dan pekerjaan supervisi.
Suranto menjelaskan, pekerjaan LRT Sumsel dibagi atas lima zona pekerjaan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan LRT Sumsel.
Dengan panjang jalur kereta api ± 23 Km, menggunakan lebar jalur rel 1067mm dan third rail electricity 750 VDC, LRT Sumsel akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin menuju kawasan sport city Jakabaring, yang akan digunakan sebagai venue untuk perhelatan Asian Games 2018, hingga Depo LRT yang berada di Ogan Permai Indah.
Selain itu LRT Sumsel ini dilengkapi dengan 13 stasiun, satu depo dan sembilan gardu listrik.
"Dengan terbangunnya prasarana LRT Sumsel tersebut, kami berharap LRT Sumsel bisa segera dioperasikan untuk mendukung pelaksanaan event Internasional Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di Palembang," tandasnya.(chi/jpnn)