Tak Kuat Bersaing, Huawei Angkat Bendera Putih ke Google
jpnn.com - Bos Huawei, Richard Yu, mengaku masih berharap agar bisa melakukan kerja sama dengan Google. Bahkan, Richard Yu ingin menggunakan lisensi Google Service Mobile (GMS).
Dalam sebuah wawancara dengan Wired, Richard Yu, mengakui Huawei kesulitan untuk bersaing dengan hanya megandalkan Huawei Mobile Service (HMS).
"Kami berharap agar dapat mulai bekerja sama lagi dengan Google lagi. Kami telah menghasilkan banyak pendapatan dan laba besar bagi perusahaan-perusahaan AS seperti Google," ungkap Richard Yu seperti dilansir Gizchina, Rabu (1/4).
Ia berharap, Huawei agar bisa mendapatkan lisensi dari pemerintah AS dalam waktu dekat.
Hal itu lantaran GMS sudah jauh lebih populer dan familiar bagi banyak orang di seluruh dunia, ketimbang HMS. Meski HMS cukup populer dan berhasil menjadi pengganti GMS pada perangkat Huawei terbaru, tetapi kebanyakan orang masih kurang tertarik menggunakannya ketimbang GMS.
Dalam layanannya, Huawei pun mengganti beberapa aplikasi populer buatan Google dengan aplikasi buatan mereka sendiri. Seperti AppGallery sebagai pengganti Google Playstore, tom Tom sebagai pengganti Google Maps, Google Assistant dengan Celia dan banyak lagi.
Selain itu, Huawei masih harus berjuang dengan pembatasan di sektor smart home sehingga saat ini masih memegang standar mereka sendiri (HiLink) dan belum bergabung dengan aliansi rumah pintar Apple, Amazon, Googke, dan Zigbee. Mereka juga menganggap standar mereka sendiri lebih unggul.
Soal kamera, Huawei yang berada di garis depan, Yu memperkirakan ini masih akan terjadi satu atau dua tahun lagi. Kemajuan pengembangan kamera di segmen ponsel menelan biaya yang sangat besar. (mg9/jpnn)