Tak Mudah Tutup Jalur Sebatik
jpnn.com - NUNUKAN - Masih terbukanya jalur Sungai Nyamuk, Sebatik, Nunukan, yang dimanfaatkan TKI ilegal ke Malaysia harus secepatnya ditutup. Namun, penutupan tersebut dirasakan tidak gampang. Masalahnya, persoalan perbatasan itu menjadi isu sensitif bagi penduduk yang tinggal di Sebatik.
Saat Jawa Pos memantau dermaga Sei (Sungai) Nyamuk kemarin (20/1) pukul 10.00, terlihat beberapa speedboat yang bertambat di ujung. Sebelum menuju dermaga, Jawa Pos pun sempat bertemu Komandan Pos TNI-AL Sei Nyamuk Letnan Satu Laut Janadi. Dia menceritakan bagaimana rumitnya pengamanan di wilayah tersebut.
Pria yang bertugas sejak 2012 tersebut memberi contoh insiden saat pemerintah Malaysia menghapus pos lintas batas (PLB) dari Sungai Nyamuk. Saat itu mahasiswa asal Sebatik di Samarinda bahkan sempat berdemo sambil mengumandangkan lagu kebangsaan Malaysia.
"Siapa yang akan bertanggung jawab kalau masyarakat sini mengibarkan bendera Malaysia? Itu bisa saja terjadi kalau mereka merasa dirugikan pemerintah Indonesia," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Nusron Wahid menegaskan, permasalahan tersebut tak seharusnya menjadi alasan menjadikan jalur itu untuk menyalurkan TKI ilegal. Menurut dia, tindakan penyelundupan dan perdagangan manusia harus ditindak tegas. (bil/mas/end)