Tak Perlu Dilaksanakan Musdalub Golkar DKI, Sebaiknya Tunggu MK
“Saya kira harusnya kita semua bersyukur, dibanding partai lain, capaian Golkar masih bagus. Dan kalau ada aspirasi dari kader itu sah -sah saja. Tapi bukan bukan berarti baku hantan di dalam, berpartai kan ada fatsunnya, ngapain juga pakai demo-demo segala. Saya rasa Plt Ketua DKI kalau diajak bicara ok-ok saja kok,” jelasnya.
Ashraf bahkan memuji kepemimpinan Plt Rizal Mallarangeng yang secara totalitas bekerja dan mengeluarkan seluruh potensi yang dia miliki di tengah turbulensi politik yang menerpa Partai Golkar. Sementara ada partai lain yang saat mengalami turbulensi politik justru sulit bangkit.
“Pak Rizal sudah berusaha maksimal dengan potensi yang ada beliau lakukan untuk Golkar DKI, di tengah turbulensi politik yang ada. Namun masalah keberhasilan kan kerja kolektif, tak elok disalahkan ke satu orang,” ujarnya.
Ashraf menyebutkan masalah terpilih atau tidak sebenarnya bukan urusan kita, kembalikan kepada kekuasaan Allah.
“Kita kan berpolitik tidak cari duit, kita berpolitik agar kekuasaan atau kewenangan yang kita miliki itu bisa membantu masyarakat. Nah kalau sekarang seperti saya tidak jadi lagi, karena memang saya niat berpolitik bukan cari duit, tapi ingin bisa dengan mudah membantu masyarakat kalau saya jadi,” paparnya.
Ashraf juga menegaskan dukungannya kepada Airlangga Hartarto untuk tetap menjadi ketua umum.
Pasalnya, Airlangga Hartarto terbukti mampu membawa Partai Golkar keluar dari masa-masa sulit dan mengonsolidasikan mesin partai pada Pemilu serentak 2019.
“Pak Airlangga memang layak dipilih karena berhasil mempertahankan Golkar tetap nomor dua pada Pemilu 2019. Bahkan, layak untuk didukung kembali untuk menjabat ketua umum periode 2019-2024,”ungkapnya.