Tak Steril, Tindik Beresiko Hepatitis C
Sabtu, 14 Juni 2008 – 15:50 WIB
MENINDIK biasa dilakukan pada telinga anak perempuan. Namun, belakangan banyak pria dan wanita memasang manik-manik secara berlebihan. Sebuah jurnal kesehatan Inggris menemukan, lebih dari seperempat pelaku tindik mengalami komplikasi. Di antaranya, radang, infeksi, dan perdarahan. Sebab, tak sedikit yang memilih menindik dirinya sendiri atau minta bantuan teman. Studi hasil kerja sama Health Protection Agency dan the London School of Hygiene and Tropical Medicine melibatkan 10 ribu orang Inggris berusia 16 tahun. Mereka menindik tubuhnya selain daun telinga. Hasilnya, beberapa di antara mereka mengalami komplikasi. Sebab, penindikan tak dilakukan di klinik atau oleh tenaga medis yang steril.
Dr Angie Bone, salah seorang peneliti, menemukan 46 persen dari remaja berusia 16 hingga 24 tahun memiliki tindik tubuh. Sayang, mereka tak memahami risiko tindik tubuh. ''Saya terkejut menemukan pusar yang ditindik membutuhkan waktu penyembuhan selama sepuluh bulan,'' ujarnya. Komplikasi parah lain yang belum ada obatnya adalah hepatitis B atau C. (bbc/rth/nda)