Takut Daerah Perbatasan jadi Sasaran Peredaran Beras Plastik
jpnn.com - TANJUNGBALAI – Kasus beras plastik membuat sejumlah daerah cemas. Terlebih daerah yang letaknya berada di perbatasan. Pasalnya, muncul dugaan beras berbahaya itu masuk secara ilegal dari dari negara produsen, melewati negara tetangga.
Karena itu, Sekretaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Tanjungbalai Taufik Hidayat mengingatkan Walikota Tanjungbalai Thamrin Munthe agar memerintahkan jajarannya pengawasan terhadap kemungkinan masuknya beras plastik di Kota Tanjungbalai.
”Sebelum ada yang menjadi korbannya, kita berharap kepada Walikota Tanjungbalai agar lebih proaktif dengan cara memerintahkan instansi terkait untuk melakukan pengawasan terhadap kemungkinan masuknya beras plastik ke Tanjungbalai. Soalnya, sejalan dengan maraknya informasi tentang peredaran beras plastik tersebut, maka tidak tertutup kemungkinan beras plastik tersebut akan beredar di Tanjungbalai,” ujar Taufik Hidayat seperti diberitakan Metro Asahan (grup JPNN).
Aspek pengawasan dinilai penting, karena menurutnya, Tanjungbalai rawan dimasuki beras plastik karena letaknya yang cukup dekat dengan Malaysia, yang berpotensi menjadi negara transit.
”Sedangkan narkoba sering masuk ke Tanjungbalai, apalagi beras plastik. Oleh karena itu, perlu adanya kewaspadaan dari pihak pemerintah kota bersama instansi terkait lainnya untuk mengawasi kemungkinan beras plastik memasuki pasar di Tanjungbalai,” tegas Taufik Hidayat.(ck-5/sam/jpnn)