Takut Dibunuh, Politikus Gay Brasil Kabur ke Luar Negeri
jpnn.com, BRASILIA - Jean Wyllys tidak tahan lagi. Politikus 44 tahun itu terpaksa meninggalkan Brasil demi menghindari gelombang kekerasan terhadap kaum homoseksual alias gay.
Dia seharusnya menjalani pelantikan sebagai legislator bulan depan. Namun, Wyllys merasa nyawanya terancam. Tokoh Partai Kebebasan dan Sosialisme (PSOL) tersebut memilih hijrah ke Eropa.
"Saya tidak ingin mengorbankan diri saya sendiri. Saya ingin tetap hidup," tegas Wyllys sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (24/1).
Bagi dia, meninggalkan tanah air dan tinggal di Eropa adalah mekanisme bertahan terbaik. Sambil menunggu situasi di dalam negeri membaik, dia bisa tetap beraktivitas sambil menggalang dukungan.
Brasil, menurut politikus yang mengaku gay secara terbuka itu, tidak lagi aman bagi kaumnya. Terutama sejak Presiden Jair Bolsonaro menjabat. Sebab, pemimpin 63 tahun tersebut anti-LGBT. Dia juga membenci kaum homoseksual.
"Ini bukan karena faktor Bolsonaro saja. Tapi, juga meningkatnya kekerasan (terhadap kaum homoseksual, Red) sejak dia terpilih," tegas Wyllys dalam wawancara dengan Folha de S.Paulo.
Dia menambahkan bahwa Flavio, putra Bolsonaro, juga menjadi faktor penting yang melandasi keputusannya untuk hengkang dari Brasil. Sebab, Flavio mempekerjakan saudara mantan polisi yang terlibat dalam pembunuhan Marielle Franco pada Maret lalu. Franco adalah sahabat Wyllys. Dia pun politikus, dan gay juga. (sha/c10/hep)