Takut Jadi Komisi Pencegahan Korupsi
Jumat, 06 Agustus 2010 – 18:13 WIB
"Contohnya kalau dia pernah bertugas di Kalimantan yang banyak tambang dan kayu, apakah kandidat pernah main di kayu atau di tambang. Kalau dia akademisi, dia mengajar atau tidak. Jangan sampai hanya makan gaji buta," ujar Febri usai bertemu dengan pimpinan pansel, Patrialis Akbar di gedung Kemenkumhan, Jakarta, Kamis (6/8).
Pihaknya merekomendasikan agar Pansel tak kenal kompromi. Jika cacat sedikit saja, Pansel diharapkan tidak segan-segan mencoret nama kandidat. "Kita bukan hanya mencari orang yang extraordinary atau luar biasa untuk menjadi ketua KPK. Kita mencari orang yang extreme ordinary," jelas dia. Bahkan, pihaknya menyarankan Pansel mencoret kandidat yang cenderung memiliki pola pikir ke arah pencegahan korupsi. Pihaknya tidak ingin KPK berubah menjadi Komisi Pencegahan Korupsi.(rnl/jpnn)