Target BRI Salurkan KUR Rp9 T
Selasa, 12 Januari 2010 – 19:34 WIB
“Kenapa BRI menetapkan NPL KUR 5,7 persen, karena risikonya sangat tinggi. KUR ini kan diperuntukkan bagi orang yang akan memulai usaha dan bukan pengusaha yang sudah layak,” tutur Sofyan pada wartawan di Gedung Depkeu, Jakarta, Selasa (12/1).
Dia menegaskan meski terjadi pengurangan target, komitmen BRI untuk membantu usaha mikro tetap jadi prioritas. Namun prinsip selektifitas dan kehati-hatian dalam penyaluran kredit tetap diutamakan dengan menetapkan risiko 30 persen. Nantinya, menurut Sofyan, dengan adanya addendum dengan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), BRI akan menurunkan NPL sampai di bawah 5 persen. Sebab, resiko BRI jadi berkurang karena jika terjadi kredit macet bisa diklaim ke Askrindo. (esy/jpnn)