Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tarif Penginapan Naik Tak Terkendali

Sabtu, 10 Mei 2014 – 07:41 WIB
Tarif Penginapan Naik Tak Terkendali - JPNN.COM

KEKHAWATIRAN para suporter itu akhirnya terjadi. Semakin dekat menuju kickoff Piala Dunia 2014, tarif penginapan di kota-kota host Piala Dunia terus meroket. Warga setempat yang tinggal di kawasan tersebut dan tidak memiliki motivasi sepak bola pun terkena imbas.
 
Hal tersebut, antara lain diutarakan Alvaro Fernandez, warga Rio de Janeiro yang ditemui Jawa Pos saat berlibur di Negara Bagian Bahia. Kenaikan harga itu mulai terjadi pada Mei.

Naiknya benar-benar edan. Dia mencontohkan apartemen di luar kawasan turis. Tarifnya BRL 1.800 per bulan atau Rp 9 juta. Untuk harga semahal itu, Alvaro hanya mendapatkan kamar dan harus berbagi dengan penghuni lain.
 
Alvaro membandingkan dengan harga apartemen di Madrid, Spanyol, saat dirinya berlibur ke sana beberapa waktu lalu. Ongkosnya hanya EUR 500 atau BRL 1.500 (Rp 7,5 juta). "Tapi, itu saya mendapatkan satu apartemen penuh dan letaknya strategis di pusat Kota Madrid. Harga di Rio melebihi Madrid. Saya harus membayar mahal hanya agar bisa tinggal di negeri saya sendiri," keluh pekerja swasta di Rio tersebut.
 
Kenaikan tarif tak hanya terjadi di Rio. Di Sao Paulo, harga baru penginapan mulai diterapkan. Seorang juragan apartemen yang memiliki properti tepat di depan Estadio Arena Corinthians mematok tarif BRL 2 ribu (Rp 10 juta) bulan ini. "Bulan depan dia minta BRL 1.500 per malam pertandingan. Ini gila!" tutur Alvaro.
 
Situasi bagi para pelancong Piala Dunia bakal semakin sulit karena kapasitas hotel di Rio tidak memadai dengan jumlah turis yang akan menyerbu. Data dari Sportsgrid menyebutkan, Rio memiliki 21.639 kamar hotel atau sekitar 55 ribu tempat tidur. Padahal, turis yang akan membanjiri kota tersebut diprediksi mencapai 600 ribu orang.
 
Asosiasi hotel di Rio sudah memberikan batas atas tarif kamar. Yakni, USD 650 atau BRL 1.543 per malam pertandingan. "Jangan sampai kami dianggap mengeksploitasi turis yang datang. Kami tetap harus menjaga reputasi kota ini sebagai salah satu tujuan wisata dunia," kata Alfredo Lopes, ketua asosiasi pemilik hotel di Rio de Janeiro, seperti dikutip AP. Namun, Alfredo tak bisa menyebutkan bagaimana penerapan batas atas itu di lapangan.
 
Lantas, apa alternatifnya? Alvaro menuturkan, sejumlah pemilik rumah di favela Rio de Janeiro sudah merenovasi rumahnya beberapa bulan terakhir. Mereka ingin ikut menikmati musim panen turis di Rio de Janeiro. Masalahnya, mereka juga enggan memasang tarif murah.

Beberapa pemilik favela yang dia temui sudah meminta BRL 1.200 (Rp 6 juta)  per bulan sejak April hingga Mei. "Padahal, ini bukan apartemen. Ini hanya kamar dan letaknya di favela. Saat Piala Dunia nanti harga akan naik tiga kali lipat," ujarnya.
 
Meskipun naik hingga tiga kali lipat seperti disebut Alvaro, harga penginapan di favela bisa jadi lebih murah daripada hotel yang tarifnya mencapai Rp 6 juta per malam pertandingan.

Masalahnya, turis-turis tersebut harus tinggal di permukiman kumuh. Mereka tidak hanya dihadapkan pada fasilitas penginapan yang jauh dari standar, tapi juga soal keamanan.
 
Hingga dua bulan menjelang Piala Dunia, sejumlah favela di Rio justru semakin membara. Paling tidak favela di Cantagalo dan Da Mare. Di Cantagalo sudah bukan polisi lagi yang menjaga keamanan, tapi tentara. Kondisi di permukiman kumuh itu memanas dipicu kematian pedansa yang juga warga Cantagalo. Warga menyalahkan polisi yang dianggap lalai.
 
Sementara itu, kondisi di Da Mare dipicu penangkapan pengedar narkoba oleh polisi. Warga meminta dia dibebaskan. Tentara disiapkan untuk turun ke Da Mare. Situasi tersebut tentu bakal menyulitkan turis sepak bola. (Laporan AGUNG PUTU ISKANDAR dari Salvador/c10/ca)

KEKHAWATIRAN para suporter itu akhirnya terjadi. Semakin dekat menuju kickoff Piala Dunia 2014, tarif penginapan di kota-kota host Piala Dunia terus

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News