Tarif Sekali 'Main' dengan Anak Diskotek dan SPG Rp1,5 Juta
Pengakuan Papi Erwin, Germo Mahasiswi di Surabayajpnn.com, SURABAYA - Polda Jatim meyakini Erwin (32) bukan aktor tunggal dalam jaringan prostitusi di Surabaya. Dari puluhan cewek bispak (bisa pakai) yang diketahui menjadi anak buah Papi Erwin, penyidik Subdit IV Renakta (Remaja Anak-anak dan Wanita) Ditreskrimum Polda Jatim meyakini ada gemo lain selain Erwin.
“Tidak menutup kemungkinan, anak buahnya juga menjadi anak buah papi atau germo lainnya. Makanya, kami terus kembangkan penyidikan terhadap kasus ini. Doakan saja, praktik germo lainnya dapat diungkap,” Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP, Heru Purnomo mendampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setyono dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Sabtu (13/12).
Berdasarkan pemeriksaan lanjutan, Erwin (32), germo mahasiswi ini, diduga mempunyai puluhan anak buah. Selain mahasiswi, SPG dan cewek diskotek diduga juga menjadi anak buahnya.
“Berdasarkan pengakuan awal tersangka, anak buahnya hanya tiga mahasiswi. Tapi, dari pemeriksaan di smartphone tersangka, rupanya terdapat tiga grup BBM yang semuanya digunakan untuk menawarkan cewek bispak (bisa pakai),” ujarnya.
Dari tiap-tiap grup BBM, cewek bispak yang ditawarkan kepada lelaki hidung belang berjumlah 30 hingga 32 orang. Bahkan, pelaku telah mengategorikan para cewek bispak itu sesuai dengan status dan profesi mereka.
“Ada grup mahasiswi, anak diskotek, dan grup SPG,” terangnya.
Harga tertinggi mahasiswi bispak yang ditawarkan mencapai Rp 3,5 juta untuk sekali kencan. Sedangkan, anak diskotek dan SPG, rata-rata dihargai Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 juta untuk sekali kencan. Selama ini, para pemesan jasa anak buah Papi Erwin difasilitasi untuk melihat foto-foto yang di-share lewat BBM. Kini, polisi berusaha untuk mencari germo lainnya yang profesinya serupa dengan Papi Erwin.(rud/c2/iku)