Tarung Derajat Bidik Pelajar dan Mahasiswa, Ini Alasannya
JAKARTA - Setelah dikukuhkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Tarung Derajat (PB Kodrat) periode 2015-2019, M Alfan Baharuddin menegaskan dia dan jajarannya akan langsung tancap gas. Salah satu program awal PB Kodrat di bawah kepemimpinannya adalah memperkenalkan olaharga bela diri asal Indonesia itu dengan membidik para pelajar dan mahasiswa.
"Saya selalu berusaha keras agar tarung derajat bisa dipertandingan di setiap kejuaraan mulai dari tingkat usia dini hingga mahasiswa. Itu sebabnya tarung derajat masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Jawa Barat dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di Aceh," tegas Alfan kepada para wartawan usai pelantikan Kepengurusan baru PB Kodrat di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (8/4) lalu.
Menurutnya para atlet yang mengikuti kejuaraan-kejuaraan adalah penerus yang akan menumbuh-kembangkan tarung derajat hingga tingkat internasional.
“Kami akan terus bekerja untuk memasalkan tarung derajat ke seklolah-sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah," beber Alfan yang juga sudah memasukkan Tarung Derajat sebagai salah satu cabor yang dipertandingkan di PON 2016 Jawa Barat.
Jika kejuaraan tarung derajat terus digeber dia optimis Indonesia bakal menjadi pusat penghasil atlet-atlet top dunia. "Mumpung negara-negara lain masih belajar, sementara kita sudah memiliki sejumlah atlet yang siap bertanding. Jadi akan sangat disayangkan jika tarung derajat tidak dipertandingkan di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Karena tarung derajat adalah ladang emas bagi Indonesia. Itu pasti," tegasnya.
Untuk itu Alfan yang juga Federasi Tarung Derajat Asia, telah memperispakan segala yang dibutuhkan agar olaharga bela diri ini bisa dipertandingkan di ajang multievent.
Saat ini setidaknya ada 11 negara yang telah mendukung agar tarung derajat bisa dipertandingkan di ajang multievent seperti SEA Games dan Asian Games. "Kini kita sedang berusaha untuk merambah benua Amerika dan Eropa," lanjutnya. (dra/mas)