Tas ABK KM Alken Persada Mengambang di Laut Kalsel
jpnn.com - SURABAYA - Jika nasib KM Irama Nusantara sudah mulai menemukan titik terang, beda halnya dengan KM Alken Persada. Keberadaan kapal kargo tujuan Sampit yang berangkat pada 22 Desember itu masih misterius. Belum ada petunjuk berarti yang menjelaskan keberadaan kapal yang mulai hilang kontak pada 23 Desember tersebut.
Satu-satunya petunjuk adalah tas milik salah seorang ABK bernama Haryono. Tas itu ditemukan seorang nelayan di Kota Baru, Kalimantan Selatan. "Jadi, sampai sekarang tim SAR Kota Baru masih menyisir sekitar lokasi ditemukannya tas itu," ungkap dia.
Sementara itu, keluarga ABK yang hilang kemarin berdatangan ke kantor PT SKA di Jalan Kalimas Baru. Tampak beberapa di antara mereka meneteskan air mata. Salah satunya Kristiana. Dia adalah istri salah seorang ABK KM Irama Nusantara bernama Farid Hariyanto. Kristiana menanyakan kabar suaminya.
Insiden hilangnya kapal kargo KM Irama Nusantara mulai menemui titik terang. Empat anak buah kapal (ABK) milik PT Sumber Kalimas Agung (SKA) tersebut telah ditemukan. Seorang di antaranya meninggal.
Ketiga ABK yang selamat adalah Dwi Nurcahyo, Erianto, dan Agus Pujianto. Sedangkan ABK yang meninggal adalah Wahyu Subekti. Mereka semua ditemukan mengapung di perairan Mamuju, Sulawesi Barat.
Pemilik PT SKA Mochammad Taufan mengatakan, ABK ditemukan pada Jumat (3/1) sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu ada tiga ABK yang ditemukan. Mereka adalah Dwi, Erianto, dan Wahyu. Ketiganya menaiki safecraft. Tiga ABK tersebut ditemukan nelayan setempat. "Saya dapat informasi ditemukan itu sekitar pukul delapan malam," ungkap Taufan.
Saat ditemukan, kondisi tiga ABK tersebut berbeda. Dwi dan Erianto ditemukan dalam keadaan sehat dan stabil, sedangkan Wahyu kritis. "Saya belum tahu kritis karena apa. Mungkin lemas kurang cairan karena sudah terlalu lama di laut," imbuh Taufan.(dor/nw/mas)