Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Taubatnya Seorang Match Fixer

Kamis, 01 Januari 2015 – 22:27 WIB
Taubatnya Seorang Match Fixer - JPNN.COM
Taubatnya Seorang Match Fixer, Nan Yong

jpnn.com - Mendekam di Penjara telah membuat diri Nan Yong, mantan wakil ketua Football Association (CFA) berubah. Sosok yang dikenal paling bertanggung jawab atas banyak kasus match fixing di Tiongkok kini berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Terbukti pengadilan Tiongkok memutuskan masa tahanan Nan yang semua divonis 10 tahun, kini dikurangi satu tahun.

Selama di penjara, Nan menjadi pribadi yang produktif. Bagaimana mungkin sebagai sosok yang terkurung di bui dia mampu menemukan banyak penemuan baru yang berguna bagi masyarakat. The China Daily melansir selama di penjara, empat karya penemuan Nan telah dipatenkan ke kantor Kekayaan Hak Itelektual Pemerintah Tiongkok. Diantara penemuannya itu adalah dua alat yang berguna untuk latihan sepakbola yakni gawang portable dan alat untuk mengukur kekuatan tembakan seseorang pemain.

Sosok yang kini berusia 52 tahun itu juga menemukan dudukan untuk telepon genggam dan alat yang bisa mengkoneksikan multiple monitor komputer desktop.    

Tak hanya berkaitan dengan teknologi saja, Nan pun ternyata berbakat di dunia sastra. Koran lokal di Beijing memberitakan bahwa selama di penjara Nan telah menulis novel bergendre science-fiction dan merilisnya ke publik tapi dengan nama samaran We Yan. Dikabarkan sosok yang berumur 52 tahun ini kini sedang menulis novel dengan latar belakang cerita detektif layaknya Sir Arthur Conan Doyle dengan Sherlock Holmes-nya..

Nan ditangkap tahun 2012 lalu karena terbukti menerima suap. Diantara 50 pelaku lain yang tertangkap, Nan ditengarai sebagai otak dibalik semua match fixing yang terjadi di Tiongkok dalam kurun waktu selama dekade 2000-an.
       
Berdasarkan laporan China Daily, meski menjabat sebagai wakil ketua CFA, peran Nan di persepakbolaan Tiongkok kerap seperti seorang ketua. Karena itulah saat pemerintah Tiongkok memutuskan pembersihan besar-besaran pada tahun 2012 lalu, Nan menjadi orang pertama yang diciduk.

Pasca ditangkapnya Nan, Liga Super Cina (CSL) semakin semarak. Terbukti saat ini CSL jadi liga dengan jumlah rataan penonton tertinggi di Asia. Banyak pelatih-pelatih ternama pindah ke Tiongkok, diantaranya adalah Marcelo Lippi yang dulu sempat membesut Guangzhou Evengrade dan membawa klub itu meraih Liga Champions Asia tahun 2013 lalu.(wam)

Mendekam di Penjara telah membuat diri Nan Yong, mantan wakil ketua Football Association (CFA) berubah. Sosok yang dikenal paling bertanggung jawab

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA