Tedjo Anggap Abraham Samad tak Patuhi Titah Presiden
jpnn.com - JAKARTA--Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno meminta pimpinan KPK tidak bersikap kekanak-kanakan dalam menyikapi kasus Bambang Widjojanto di Bareskrim.
Tedjo menyayangkan pernyataan Ketua KPK Abraham Samad dalam jumpa pers Jumat malam, yang sekaligus terkesan menggalang aksi-aksi massa.
"Tidak boleh seperti itu. Harus menenangkan. Jangan membakar-bakar massa, mengajak "rakyat ayo, rakyat, kita ini..." enggak boleh begitu itu. Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Dia akan didukung, konstitusi mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang mendukung," tegas Tedjo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Sabtu, (24/1).
Menurut Tedjo, saat pertemuan di Bogor Presiden Joko Widodo sudah berpesan kepada Wakapolri Badrodin Haiti dan Ketua KPK Abraham Samad agar tidak memberi pernyataan yang memanaskan situasi. Termasuk adanya berbagai gerakan aksi massa itu. Namun, ia sayangkan hal itu masih terjadi di KPK.
"Harus mendinginkan suasana. Jangan ada gerakan-gerakann massa, ternyata masih ada. Ini yang kita sayangkan sebagai penanggung jawab keamanan negara, koordinatornya, saya agak menyayangkan. Harusnya itu tidak terjadi. Boleh asal tertutup, silakan. Jangan semua di depan media tersebar luas," sambung Tedjo.
Menurutnya dua pimpinan lembaga penegak hukum itu sudah setuju dengan titah presiden. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.
"Ketua KPK dan wakapolri mengatakan kami akan taat perintah kepala negara. Tapi nyatanya tadi malem kok masih ada kejadian seperti itu," tandas Tedjo. (flo/jpnn)