Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Teknologi Canggih Drone Mulai Digunakan Petani

Senin, 30 September 2019 – 17:01 WIB
Teknologi Canggih Drone Mulai Digunakan Petani - JPNN.COM
Mentan Amran menggunakan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah. Foto: Kementan

jpnn.com, SUKOHARJO - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bersama petani, serta warga Sukoharjo, menggunakan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah. Inovasi teknologi canggih ini digunakan untuk uji coba demonstrasi teknologi mekanisasi pertanian di era revolusi 4.0.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang turut menyaksikan demonstrasi teknologi alsintan langsung meminta semua alat yang digunakan untuk ditinggalkan di Sukoharjo.

"Pak Mentan, semua alsintan yang sudah kami uji coba tadi, tinggalkan semua disini," ungkap Wardoyo saat memberikan sambutan di persawahan desa Dalangan, kec. Tawang Sari, kab Sukoharjo, Senin (30/9), dan disambut tepuk tangan petani yang hadir.

Mendengar hal itu, Mentan Amran, langsung memerintahkan direktur untuk meninggalkan alsintan yang digunakan. "Pak direktur berapa alat mesin pertanian yang dibawa ke sini, tinggalkan semua disini. Saya senang bila ini bermanfaat dan digunakan," ungkap Mentan.

Mentan mengungkapkan, modernisasi pertanian ini sekaligus juga sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, dengan target utama peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Teknologi pertanian dikemas dalam bentuk Mekanisasi 4.0, yang sekaligus menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 di segala bidang. "Dulu petani berpikir bertani itu kotor, petani miskin, Dulu petani panen pake sabit hingga 20 hari, namun hari ini cuma cukup 3 jam dengan alsintan," ucap Amran.

Lebih lanjut, Amran menyampaikan beberapa karya Kementerian Pertanian untuk membangun Mekanisasi 4.0 adalah Drone penebar benih padi, Drone penebar pupuk prill, Drone sprayer untuk aplikasi pestisida, Robot Tanam Padi, Autonomous tractor, dan Mesin panen plus olah tanah yg terintegrasi. Keenam alsintan tersebut diciptakan sebagai solusi petani dalam melakukan usaha tani moderen. "Kami hemat 1,4 T untuk anggaran alsintan. Kami alokasikan semua ke petani, tujuannya supaya anak muda alumni fakultas pertanian mau bergerak di dunia pertanian," ucapnya.

Menyaksikan kecanggihan alsintan yang di pergunakan, Amran juga minta anggaran ditambah untuk bantuan petani. "Tolong robot tanam padi dianggarkan lebih besar supaya petani lebih cepat," tuturnya.

Sulistio petani Desa Ngarap, mengungkapkan jika saat ini sawah mereka diirigasi dari sungai didesa yang kondisi airnya kurang baik. Kelompoknya sudah punya 100 hektar sawah padi organik, dan beras organik yang bisa bertahan hingga 48 jam. "Usulnya Pak mohon buatkan kami sumur air ditempat kami", ungkapnya. Mentan menyambut positif kerja keras Sulistio dan kawan-kawan, bantuan sumur dangkal dan pompa langsung diminta berikan melalui Direktur Alsintan.(jpnn)

Mentan Amran Sulaiman bersama petani, serta warga Sukoharjo, menggunakan teknologi canggih drone untuk tabur pupuk dan benih padi di sawah.

Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News