Tempat Penampungan Eks Gafatar Makin Memperihatinkan
jpnn.com - SURABAYA - Kedatangan ratusan pengungsi bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) kloter tiga dan empat di Bandara Juanda, Surabaya membuat Asrama Transito semakin sesak dan memperihatinkan. Daya tampung tempat transit di Margorejo hanya sekitar 600 orang, tapi seluruh anggota eks Gafatar yang dipulangkan hampir 800 orang.
Untuk memenuhi kebutuhan tempat istirahat para pengungsi, Pemprov Jatim menyediakan aula dan satu los barak yang masih kosong untuk ditempati. Sebelumnya aula digunakan untuk kegiatan pembinaan bagi pengungsi.
''Kalau sementara digunakan, berarti kegiatan akan kami pindahkan,'' ujar Kepala Disnakertransduk Pemprov Jatim Sukardo kemarin (24/1).
Panitia pengungsian juga telah menyiapkan empat tenda berukuran besar. Sukardo mengatakan, petugas menggelar papan setinggi 40 sentimeter di dalam tenda. Kemudian, ditutup terpal dan karpet untuk digunakan para pengungsi tidur. ''Sementara masih cukup, tapi harus ada yang diambil supaya lebih longgar,'' tuturnya.
Menurut Sukardo, kemarin malam sudah ada kota/kabupaten yang menjemput warganya yang menjadi pengungsi.
Misalnya, Lamongan, Mojokerto, Jombang, dan Sidoarjo. Daerah lainnya sudah dihubungi, tapi belum ada yang datang. Meski demikian, pada rapat Jumat lalu (22/1), 18 kota/kabupaten yang menjadi lokasi asal pengungsi sudah menyatakan kesanggupan untuk menjemput dan membina warganya.
Sukardo juga berharap Pemkot Surabaya segera menjemput warganya yang masih ada di Transito. Sebab, mayoritas pengungsi berasal dari Surabaya. Dalam kloter satu dan dua, jumlahnya mencapai 122 orang. Sedangkan dalam kloter tiga, jumlahnya hampir 100 orang. ''Kalau Surabaya sudah diambil, sebenarnya sudah cukup tempatnya,'' terang dia. (ant/sep/sal/uzi/agm/mas)