Tempe Setelah Belajar Dorayaki
Oleh Dahlan Iskan”Apa fungsi kain penutup itu?” tanya Rustono pada ahlinya itu.
”Agar bakal tempenya dalam suhu yang hangat,” jawab sang ahli.
Pantesan, kata Rustono dalam hati, ini kan bulan Oktober. Udara mulai dingin. Mana bisa hangat.
Apalagi bulan-bulan berikutnya lebih dingin. Lalu bersalju. Di kampungnya itu bisa minus 15 derajat. Di bulan Januari.
Rustono pun berangkat ke toko. Beli selimut listrik. Untuk menyelimuti tempenya.
Hasilnya? Membaik. Tapi tetap saja tidak sempurna. Ia terus membuang tempenya. Sehari 2 kg.
Rustono terpaksa mencari pekerjaan paruh waktu. Untuk bisa dapat penghasilan.
Mertuanya tahu di mana Rustono bisa bekerja seperti itu: di tempat pemasok toko kuenya. Sang mertua memang punya toko kue.