Tendang Kemaluan Pelaku, 4 Siswi SMP Lolos dari Upaya Penculikan
jpnn.com - KAYUAGUNG - Empat siswi SMPN 3 Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI), nyaris menjadi korban penculikan yang dilakukan tiga orang tak dikenal. Mereka adalah Yulia Riski, Mariana, Saudah, dan Rosalina yang duduk di bangku kelas IX. Peristiwa penculikan itu, terjadi Selasa (9/9) saat mereka pulang sekolah sekitar pukul 13.30 WIB di Jalan Letjen Yusuf Singedekane.
Saat itu, keempat korban belum langsung pulang ke rumah. Mereka yang tercatat sebagai teman sekelas ini mem-fotokopi buku pelajaran di toko alat tulis kantor Samsat yang terletak di Jalan Pahlawan, Kayuagung.
Setelah mem-fotokopi tugas dari sekolah, keadaan jalan saat itu terlihat sudah sepi. Mreka memutuskan untuk pulang, sembari menungu ojek di pinggir jalan. Lantaran ojek yang ditunggu tak kunjung datang, tiba-tiba mobil Avanza warna merah meron menghampiri empat siswa tersebut dan menawarkan jasa tumpangan.
"Mau pulang Dek, ikut kami aja entar diantar karena ojek tidak ada lagi," kata pelaku menawarkan jasa tumpangan kepada siswi tersebut, yang ditirukan Marwan orang tua dari korban Yulia Riski saat melaporkan kejadian yang menimpa putrinya, Rabu (10/9).
Pelaku yang berjumlah tiga orang tersebut tidak diam begitu saja, lantaran tawarannya ditolak. "Justru dua orang pelaku turun dari mobil dan mengejar keempat siswi itu sampai ke belakang sekolah, yang sangat sepi. Karena cemas dan takut, anak saya Yulia, terluka di pahanya saat melewati kandang kawat untuk menyelamatkan diri," tambah Warman.
Sementara teman Yulia, Saudah yang sempat dapat, melakukan perlawanan kepada pelaku, dengan menendang bagian kemaluannya, hingga pelaku melepaskan tangannya yang sudah memegang korban karena kesakitan. Keempat korban akhirnya selamat.
Para tersangka pun langsung melarikan diri ke arah Lampung. "Kalau anak aku tidak melawan, mungkin sudah jadi korban, ini dia tidak sekolah karena trauma dari kejadian itu," kata Agusman, orang tua Saudah.
Wakasek Kesiswaan SMPN 3 Kayuagung, M Mukrowin SPd menyatakan bahwa pihaknya melaporkan kejadian ini ke kepolisian. "Ya kita akan dampingi orang tua korban untuk melaporkan permasalahan ini ke polisi. Kami juga ke depan akan melakukan pengawasan ketat kepada para siswa kami, agar hal ini tidak terjadi lagi," pungkasnya.(hak)