Tepis Kabar Soal Impor Guru, Mendikbud Jelaskan Maksud Menteri Puan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menepis anggapan yang menyebut pemerintah akan mengimpor tenaga guru dari mancanegara. Menurutnya, yang benar adalah mengundang guru asing untuk melatih para pengajar di tanah air.
Muhadjir menyampaikan hal itu menyusul berbagai komentar miring kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang sebelumnya membeber rencana pemerintah mengundang guru asing. Sebab, Puan memang tidak pernah menyatakan rencana soal impor guru.
Baca juga: FSGI Anggap Rencana Pemerintah Undang Guru Asing Bentuk Keputusasaan
"Bu Menko PMK melalui saya meminta agar pemberitaan yang agak menyesatkan diluruskan. Beliau tidak mengatakan impor tetapi mengundang guru atau instruktur untuk program TOT (training of trainer, red),” ujar Muhadjir dalam pernyataan resminya, Minggu (12/5).
Tokoh Muhammadiyah itu menjelaskan, salah satu pertimbangan Menko PMK mengundang guru asing adalah untuk meningkatkan kemampuan tenaga pengajar di Indonesia. Menurutnya, langkah itu lebih efisien daripada mengirim instruktur atau guru Indonesia ke luar negeri.
"Mereka didatangkan tidak hanya untuk sekolah tetapi juga untuk lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya BLK (balai latihan kerja, red). Sasaran utamanya adalah untuk peningkatan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK juga pembelajaran STEM (sains, teknologi, engineering dan matematika),” bebernya.
Baca juga: IGI Minta Pemerintah Kubur Dalam-Dalam Wacana Impor Guru
Meski demikian, kata Muhadjir, pengiriman guru ke luar negeri untuk kursus jangka pendek tetap dilakukan. Pada Februari lalu Kemendikbud mengirim 1.200 guru ke sejumlah negara untuk menjalani pelatihan.
Pemerintah pun akan melanjutkan program itu. “Sehingga target pengiriman 7.000 guru kursus ke luar negeri tahun ini bisa tercapai,” pungkasnya.(esy/jpnn)