Tepis Tudingan Jokowi dan PDIP Pengusung Komunisme
jpnn.com - JAKARTA - Gagasan calon presiden (capres) Joko Widodo alias Jokowi tentang revolusi mental dituding sebagai upaya membangkitkan komunisme. Bahkan, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Jokowi juga dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya membangkitkan komunisme.
Terang saja tudingan miring itu dibantah petinggi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sidarto Danusubroto bahkan menantang pihak-pihak yang melemparkan isu yang menyebut partainya berniat membangkitkan kembali komunis di Indonesia. "Harus dibuktikan," kata Sidarto yang juga Ketua MPR ini, Rabu (2/7).
Sementara budayawan Gunawan Muhammad menyebut pernyataan revolusi mental identik dengan paham marxisme sebagai tudingan tidak berdasar. “Yang bilang "Revolusi Mental" berasal dari Marx tak paham marxisme. Marx tak menyerukan revolusi mental, melainkan revolusi sosial,” tulis Gunawan dalam twitnya.
Sebelumnya, indikasi PDIP terlibat komunis muncul setelah 2 kader PDI yakni Ribka Tjiptaning dan Rieke Dyah Pitaloka disebut-sebut sebagai pendukung PKI. Ribka Tjiptaning yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP dikatakan pada tahun 2002 pernah membuat buku berjudul “Aku Bangga Jadi Anak PKI”.
Sementara Juni 2010, saat pertemuan anak PKI yang digelar di Banyuwangi dan dihadiri anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka (PDIP), anak-anak eks PKI tersebut berniat terbang ke Tiongkok untuk belajar politik. Namun dari data yang dihimpun, para petinggi Partai Golkar juga dekat dengan pimpinan Partai Komunisi Tiongkok (PKT). Ini dibuktikan dari adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan anggota Politbiro Komite Pusat PKT, Sun Chunlan pada akhir 2013 lalu.
Sun mau mendatangi Ical, panggilan Aburizal Bakrie, di Jakarta karena pada April 2011, pemilik grup usaha Bakrie itu sempat bertandang ke Tiongkok. Partai Golkar mengharapkan Indonesia dan Tiongkok berperan besar dalam mendisain arsitektur sosial, politik, dan ekonomi di kawasan Asia Timur.
Tak hanya Ical, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon bahkan secara terang-terangan mengidolakan “bapak komunis” Karl Marx. Hal ini bisa dilihat dari foto yang beredar lewat Twitter yang menunjukan Fadli tengah berziarah di makam pencipta paham penentang kapitalisme itu. Namun, Fadli justru menuding Revolusi Mental usulan pasangan capres/cawapres Jokowi-JK disebutnya berbau komunis.(pra/jpnn)