Terbuka saja, Apa Tugas Wakil Rakyat dan Berapa Uangnya
Hasilnya pada 28 Februari lalu, 71,43 persen pembaca yang mengikuti jajak pendapat menyebut reklame sudah tidak efektif sebagai metode kampanye. Sementara 28,57 persen mengatakan kurang efektif. Tak ada yang menyebut metode ini efektif alias nol persen.
Pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Lutfi Wahyudi masih menganggap reklame efektif sebagai bentuk kampanye bagi kalangan tertentu. Yakni mereka yang jarang berinteraksi dengan media. Baik media massa atau media sosial. Seperti di pedesaan atau wilayah terpencil lainnya. Yang tak terjangkau teknologi kekinian.
Sementara menurut pengamat politik dari Unmul lainnya, Sonny Sudiar dengan gamblang menyebut reklame sebagai bentuk kampanye hanya buang-buang uang alias boros.
Tak akan efektif menggaet suara pemilih. Penelitiannya, alat peraga kampanye (APK) model ini hanya bisa mengangkat lima persen suara. (rdh/rom/k18)