Teriakan Pilu Aremania: Jiwa Kami Untuk Arema!
jpnn.com - JOGJAKARTA – Nyanyian getir Aremania memenuhi pilar-pilar tribun Maguwoharjo Sleman, tadi malam. Pekik nama Arema membahana dengan pahit, mengiringi kematian Eko Prasetyo Aremania Pujon yang digempur di Mantingan-Sragen, Sabtu dini hari kemarin.
Teriakan pilu Aremania, terasa menyayat hati. Saudara mereka yang tiada makin membuat Aremania emosional di Sleman.
“Jiwa kami, nyawa kami, harta kami, untuk Arema. Panas dan hujan, tak kurasakan. Inilah kami, untukmu Arema,” ujar Aremania seperti dilansir Harian Malang Pos (Grup JPNN.com).
Seakan mengenang beratnya kehilangan sang saudara sejiwa, suara parau Aremania terus terdengar sejak satu jam sebelum laga. Pahitnya kematian menjadi energi gaib yang mendorong Yuli Sumpil dkk untuk terus bernyanyi, memekikkan duka dan lara demi Arema.
Sepanjang pertandingan, Stadion Maguwoharjo Sleman yang penuh dengan Aremania, menjadi saksi bisu kesedihan puluhan ribu saudara satu jiwa. Meski nyanyian tak berhenti untuk menyemangati skuad Arema, wajah-wajah Aremania yang berkabung jelas tersirat dari raut para suporter.
Tak ada kebanggaan yang setara dengan nyawa. Begitulah mungkin perasaan Aremania yang berlelah-lelah dalam tur Sleman.
“Bersatu dalam jiwa, bersatu dengan nyawa. Janji sumpah setia, Arema selamanya," tambah Aremania, membumbui haru biru sembari meratapi kehilangan saudara sejiwa yang mati dibantai suporter rival.
Aremania sangat marah dengan serangan terhadap Aremania di daerah Sragen. Amukan serta emosi itu diluapkan dalam nyanyian dukungan buat Arema yang berlaga semalam.(fin/jon/fri/jpnn)