Terkait Tradisi dan Dominasi, Pelatih Portugal: Kami Punya Dendam
Portugal vs Prancisjpnn.com - SAINT-DENIS - Pelatih Portugal, Fernando Santos, menyadari bahwa timnya adalah underdog di final Euro 2016 yang dihelat pada Senin (11/7) dini hari WIB. Banyak faktor yang melandasinya. Prancis diunggulkan bukan karena semata bertindak sebagai tuan rumah, tapi secara kualitas permainan lebih bagus dari Portugal.
Selain itu, Les Bleus juga memiliki tradisi apik di Euro. Setiap kali lolos ke final, mereka selalu juara. Itu sudah mereka lakukan di Euro 1984 dan Euro 2000.
Hanya itukah? Tidak. Les Bleus begitu mendominasi pertemuan kontra Portugal. Bahkan, dalam 10 laga terakhir di semua ajang, Prancis selalu meraih kemenangan. Itu termasuk selalu tersingkir di semifinal turnamen mayor setiap bersua Prancis.
Seperti diketahui, dalam tiga turnamen mayor bertemu Prancis di babak semifinal, Portugal selalu kalah. Pertama di semifinal Euro 1984 kalah 2-3, semifinal Euro 2000 kalah 1-2, dan semifinal Piala Dunia 2006 kalah 0-1.
Meski begitu, Santos tak peduli. Prancis boleh memiliki tradisi dan dominasi. Tapi, timnya memiliki dendam. Ya, dendam selalu kalah dalam turnamen mayor setiap bertemu Prancis membuat Portugal bakal tampil beda kali ini.
"Para pemain memiliki semangat yang luar biasa untuk memupus hasil buruk setiap bersua Prancis. Bisa dibilang kami mempunyai dendam dan kami siap menumpahkan," sebut Santos kepada Uefa.com.
Imbuhnya, "Saya katakan bahwa tujuan kami adalah bermain di final dan menang. Kami memiliki keyakinan besar karena kami ingin membuat orang-orang Portugis bahagia. Kami ingin memberi mereka sesuatu untuk dirayakan".
Lanjut Santos, "Semua orang tahu kualitas Prancis. Dari awal saya katakan ada tiga tim favorit di turnamen ini yakni Prancis, Spanyol, dan Jerman. Tapiada pesaing lainnya, termasuk Portugal, yang mungkin bisa juga menang". (epr/JPNN)