Ternyata 8.500 Kendaraan Belum Ber-STNK
jpnn.com - TULUNGAGUNG – Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Tulungagung mencatat terdapat 8.500 STNK yang belum diambil pemiliknya. Itu berarti sama dengan jumlah pengendara yang belum memiliki STNK.
Berdasar data Itu terjadi karena sebagian stok material dokumen tersebut datang terlambat. Selain itu, pemilik kendaraan belum mengambil STNK karena sedang pergi keluar kota sehingga belum sempat mengurusnya.
''Sebanyak 8.500 STNK tersebut diurus pada 9 Juni hingga 25 Juli. Terbanyak didominasi R2,'' kata Kanit Registrasi dan Identifikasi (KRI) Samsat Tulungagung Iptu Rahmad Budiarta.
Dia mengatakan, 8.500 STNK tersebut terdiri atas STNK ganti nomor polisi serta STNK baru karena balik nama dan mutasi. Sedangkan STNK kendaraan R2 atau R4 baru langsung diambil oleh diler yang menjual kendaraan tersebut.
''Kalau sekarang, stok STNK aman. Kami sudah menerima kiriman, bahkan sudah mulai proses cetak sesuai urutan,'' terangnya.
Pengambilan STNK, lanjut Rahmad, tidak dipungut biaya. Pemilik kendaraan cukup membawa persyaratan yang dibutuhkan, misalnya notice pajak.
Bahkan, pihaknya sudah menyosialisasikan hal itu kepada para pemilik kendaraan dengan menginformasikan melalui pesan singkat elektronik atau SMS.
''Secepatnya masyarakat segera mengambil STNK agar nanti tidak menemui kesulitan saat membayar pajak dan pemeriksaan kendaraan,'' katanya.
Sementara itu, untuk mempermudah perpanjangan pajak STNK tahunan, kini sudah ada pelayanan ke pelosok. Misalnya, telah dibuka pelayanan di Kecamatan Pucanglaban. Pihaknya berkoordinasi dengan pihak desa untuk membuka pelayanan langsung di Balai Desa Sumberdadap setiap Rabu dan Kamis.
''Sebelum Pucanglaban, kami membuka pelayanan di Kecamatan Ngantru, Rejotangan, dan Kalidawir. Bahkan, untuk rayon selatan, kami membuka dua pelayanan, yakni di Kecamatan Campurdarat dan Bandung yang buka setiap hari kecuali hari libur,'' tuturnya. (lil/din/and/c4/ai/flo/jpnn)