Ternyata Ini Penyebab Jadwal Latihan Timnas Indonesia Mundur, Mengejutkan
jpnn.com - Jadwal latihan bersama Tim Nasional Indonesia senior dan U-19 dipastikan mundur dari akhir pekan ini menjadi Sabtu (1/8) mendatang. Penyebabnya, menurut rilis resmi PSSI, adalah permintaan dari Manajer Pelatih Shin Tae Yong dan sesuai dengan program yang dibuat olehnya.
Tentu saja, ada jeda waktu yang cukup lama dari kedatangan pemain di hotel tempat timnas menginap, dari Kamis (23/7) lalu, sampai dengan Sabtu pekan depan. Menurut PSSI, ini merupakan hasil koordinasi dengan tim pelatih setibanya di Indonesia.
"Sesuai arahan Ketum PSSI, setelah Shin Tae Yong tiba di Jakarta kami langsung melakukan koordinasi dengannya. Dan, Shin Tae Yong menyiapkan program latihan perdana di lapangan pada 1 Agustus mendatang," kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, di situs resmi PSSI, Minggu (26/7).
Bukan hanya itu, rencana PSSI untuk mengetahui hasil swab sebelum latihan di lapangan pada hari Sabtu (25/7) dimulai, ternyata tak sesuai prediksi semula. Sebab, sesuai dengan penjelasan dari Kepala Tim Medis PSSI, Syarif Alwi, swab test kemungkinan keluar dalam waktu tiga sampai empat hari ke depan.
"Pemain akan melakukan kegiatan di hotel sambil menunggu hasil swab test yang kira-kira akan keluar tiga atau empat hari usai swab test dilakukan," ucap Syarif.
Untuk mengisi jeda waktu itu, Pada Sabtu (25/7) malam, pemain timnas Indonesia mendapatkan arahan khusus dari Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto dan Plt Sekjen Yunus Nusi. Selain itu, hadir juga Direktur Teknik Indra Sjafri yang sebelumnya sempat terlibat adu statement di media melawan Shin Tae Yong.
Mereka memberikan motivasi kepada pemain dan ofisial. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan langsung PSSI kepada para penggawa Timnas Indonesia baik U-19 maupun senior yang ada dalam masa training camp (TC).
"Para pemain tampak sehat dan bersemangat saat kami sambangi ke hotel. Mereka bertekad untuk bekerja keras dan berjuang demi meraih prestasi bersama timnas Indonesia. Ketum berpesan agar kami terus mendampingi dan memantau perkembangan mereka," imbuh Yunus Nusi. (dkk/jpnn)