Teror Penembakan Pengaruhi Produksi PT Freeport
jpnn.com, TIMIKA - Sejumlah aksi teror penembakan di areal PT Freeport Indonesia (PTFI) berdampak secara tidak langsung pada produktivitas perusahaan.
Hal itu diungkapkan Executive Vice President PTFI, Ahmad Didi Ardianto saat ditemui usai menghadiri peringatan May Day di Kuala Kencana, Kota Timika, Mimika, Papua, Selasa (1/5).
Eskalasi gangguan keamanan di area PTFI diakuinya mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Penanganannya sendiri merupakan wewenang TNI dan Polri. “Kami lihat ada komitmen, Kapolda datang langsung untuk memantau dan melakukan rapat tertutup. Perusahaan mengharapkan TNI dan Polri bisa sukses mengeliminir,” katanya.
Manajemen PTFI berharap kehadiran Kapolda Papua serta Danrem 174/ATW untuk memantau langsung kondisi keamanan di wilayah Tembagapura bisa meningkatkan keamanan objek vital nasional tersebut. Sebab faktor keamanan menjadi salah satu penunjang produktivitas perusahaan.
Dampak gangguan keamanan terhadap produktivitas perusahaan dijelaskannya, ketika gangguan itu terjadi sesuai prosedur pasti ada penghentian kegiatan sementara untuk memastikan jalur sudah aman.
“Tentu secara tidak langsung berpengaruh pada produktivitas. Tapi kami sangat yakin TNI dan Polri punya rencana, bukan hanya semata-mata pendekatan penegakan hukum tapi juga perangkulan masyarakat,” terang Didi.
Secara internal untuk mengurangi resiko gangguan keamanan, PTFI melakukan upaya untuk memproteksi karyawan dengan memasang bahan antipeluru pada mobil karyawan maupun di bus. Juga dengan melakukan pengaturan mengenai cara kerja. Para karyawan juga diminta tidak melakukan kegiatan yang tidak perlu apalagi mengekspose dirinya di wilayah yang punya resiko.
Manajemen juga secara rutin mengeluarkan peringatan untuk mengingatkan karyawan bagaimana risiko dan cara menghadapinya. “Karyawan diharap mengikuti arahan pimpinan perusahaan,” tegasnya. (sun)