Teroris Sasar Masjid di Mesir, PDIP Ikut Berduka
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ikut merasakan dukacita yang mendalam atas tewasnya 300 orang lebih akibat bom di Masjid Al Rawdah, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir, Jumat (23/11). Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, kebiadaban yang menyasar umat Islam saat salat Jumat itu tak semestinya diberi tempat dalam kehidupan beradab.
“PDI Perjuangan sungguh berduka atas terjadinya korban jiwa dalam jumlah begitu besar akibat serangan teroris di Masjid Al Rawda di Sinai Utara. Tindakan tersebut sungguh biadab, terlebih dilaksanakan ketika sedang berlangsung ibadah salat Jumat,” ujar Hasto dalam siaran pers ke media, Minggu (26/11).
Apa pun alasanya, sambung Hasto, menyerang masjid dan tempat ibadah lainnya merupakan kejahatan yang sangat serius dan tidak terampuni. Menurutnya, tempat ibadah harus menjadi zona netral saat terjadi konflik.
“Tempat ibadah menjadi pusat perlindungan kemanusiaan yang seharusnya terlarang untuk terjadinya kejahatan apa pun,” tegasnya.
Karena itu Hasto menegaskan, kejahatan atas kemanusiaan tak bisa didiamkan. PDIP pun mendorong pemerintah Republik Indonesia agar menggalang solidaritas kemanusiaan dan kerja sama internasional guna memerangi terorisme.
“Dunia harus benar-benar berjuang untuk mewujudkan perdamaian yang kekal dan abadi dengan menghormati kedaulatan setiap negara, mewujudkan bekerjanya keadilan dan tatanan dunia baru yang aman dan damai,” cetusnya.
Hasto mengharapkan kekerasan di tempat lain juga bisa dihentikan. Berbagai persoalan di Irak, Suriah dan belahan Bumi lainnya yang diliputi konflik berdarah harus segera diatasi.
Menurut Hasto, Indonesia dengan politik luar negeri yang benas aktif bisa memainkan peran penting. ”PDI perjuangan meminta pemerintah agar mendesak adanya sidang khusus di PBB guna mendorong suatu aksi kongkret dan terpadu bagi dunia untuk memerangi kejahatan yang mengancam peradaban umat manusia,” pungkasnya.(ara/jpnn)