Terpaksa Mandi dengan Air Galon
jpnn.com - BATUAJI - Sebagian besar wilayah di Kota Batam kembali mengalami mati air, Minggu (14/9). Matinya aliran air ATB ini membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan sebagian warga mandi menggunakan air galon.
Rolina warga perumahan Aster Raya Batuaji tidak bisa mandi dengan air ATB karena drum penampungan air bersih sudah habis sejak Sabtu (13/9) lalu. "Untuk masak nasi saja tidak ada, makanya anak pun harus mandi harus dengan air galon," katanya.
Menurut Rolina, anaknya yang masih berusia setahun dimandikan dengan air galon karena air bersih yang dijual lewat mobil tangki tidak terjamin. Air yang dijual dengan mobil tangki biasanya diambil dari air di sekitar mata kucing.
"Saya berharap jangan sampai mati lagilah. Cucian pun sudah menumpuk," katanya.
Fresh Loundry, di daerah Aviari Plaza juga mengeluhkan matinya aliran air ATB tersebut. Ia mengaku tidak sempat menampung air di drum karena tidak menduga aliran air akan mati dalam waktu yang panjang. Akibatnya beberapa pakaian pelanggannya tidak bisa selesai dicuci sesuai waktu.
"Kemarin tidak bisa siap tepat waktu. Pelanggan memang terima karena kita bilang mati air. Tapi kan itu menjadi tanggungjawab kita. Kita tidak enak sama mereka," kata Wawan, pemilik Loundry.
Wawan berharap pihak ATB bisa memperbaiki kerusakan sehingga ia bisa bekerja seperti biasa. Kalau pun tidak bisa cepat, ia berharap ATB bisa mengirimkan tangki berisi air bersih, sehingga masyarakat bisa tetap beraktifitas seperti biasa.
"Kalau sampai seminggu seperti ini. Bisa hilang semua pelanggan. Lagian air ini kan kebutuhan pokok. Itu sama dengan listrik. Kalau mati, ya ribet urusannya," katanya. (ian)