Terungkap Penyebab Nenek Sumirah Warga Surabaya Tak Pernah Mendapat Bansos
jpnn.com, SURABAYA - Nenek Sumirah yang mengaku selama 30 tahun tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah akhirnya ditemui seorang pejabat Pemerintah Kota Surabaya.
Perempuan berusia 89 tahun itu tinggal di rumah kontrakan di Jalan Simojawar 1 No. 50 RT 01 RW 01, Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal Surabaya.
Kepala Dinsos Surabaya Suharto Wardoyo bersama jajaran melakukan pengecekan dengan mendatangi tempat tinggal Nenek Sumirah.
"Diketahui hidup sebatang kara, karena tidak memiliki anak. Suaminya sudah meninggal beberapa tahun lalu," kata dia, Rabu (25/8).
Anang, sapaan akrab Suharto Wardoyo, mengakui bahwa Sumirah belum mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat.
Untuk layanan kesehatan, telah mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Anang mengatakan sudah mengecek di aplikasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yang ternyata tidak ada nama Sumirah.
"Kami masukkan dulu ke dalam aplikasi itu untuk intervensi ke depannya," jelas Anang.
Terpisah, Camat Sukomanunggal Lakoli menyebut bahwa ketua RW setempat sudah beberapa kali mengusulkan agar Sumirah masuk ke dalam data MBR. Namun, ditolak sistem aplikasi.
"Kemarin sudah kami usulkan kembali. Selain itu kami mengupayakan bantuan intervensi UMKM dari pemerintah pusat. Kami ajukan April, tetapi masih belum dapat," ungkap dia.
Rencana lainnya yaitu menawari Sumirah bersedia tinggal di UPTD Griya Wreda.. Harapannya, ketika tinggal di sana, dia mendapatkan perhatian dan perawatan yang lebih intensif.
"Kami juga memberikan edukasi kepada klien (Nenek Sumirah, red) agar mau tinggal ke UPTD Griya Wreda, namun klien tidak mau," jelas Lakoli.
Apabila warga Surabaya mengetahui permasalahan seperti yang dialami Nenek Sumirah, bisa menginformasikan kepada pemkot.
Informasi itu bisa disampaikan melalui aplikasi WargaKu maupun lewat kelurahan dan kecamatan setempat. (mcr12/jpnn)