Terus-terusan Didemo, Presiden Iran Salahkan Donald Trump
jpnn.com, TEHRAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menilai para demonstran anti-pemerintah sebagai sekumpulan orang-orang lemah. Pasalnya, mereka membiarkan strategi tekanan maksimum Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecah belah Iran jelang pemilihan legislatif.
"Kita seharusnya tidak membiarkan Trump menciptakan gesekan antara pemerintah dan rakyat," ujar Rouhani dalam pidatonya, Senin (27/1).
Berbagai sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat sejak Donald Trump berkuasa telah membuat ekonomi Iran terpuruk. Situasi ini membuat rezim ulama yang berkuasa di Tehran cukup kewalahan.
Masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pemerintah mulai rutin menggelar demonstrasi di berbagai penjuru Iran sejak akhir tahun lalu. Aksi rakyat ini dihadapi pemerintah dengan kekerasan yang telah menewaskan ratusan orang.
Kini, Rouhani bicara seakan tidak ada apa-apa. Dia meminta seluruh elemen masyarakat untuk meramaikan pemilu legislatif 21 Februari mendatang, termasuk mereka yang tidak puas dengan pemerintah.
"Saya menyeru bangsa kami untuk memilih. Bahkan jika anda memiliki kritikan atas sejumlah isu, silakan berikan suara anda," ujar dia.
Sementara itu, Dewan Wali Iran yang bertugas menyeleksi para peserta pemilu telah mecoret sekitar 9 ribu bakal calon. Tentu saja mereka yang dicoret adalah kandidat yang dinilai tidak sejalan dengan pemerintah. Kaum moderat mengaku di sebagian besar kota mereka tak mempunyai jagoan untuk dicalonkan dalam pemilihan. (ant/dil/jpnn)