The Virgin Lebih Ngerock di Album Kedua
jpnn.com - MITHA dan Dara tengah menyiapkan kejutan untuk penggemarnya. Duo The Virgin itu akan merilis album baru usai Lebaran. Itu yang membuat keduanya jarang muncul di layar kaca selama Ramadan ini. ”Kita bulan puasa ini lebih banyak di Jakarta sama di studio rekaman,” ujar Mitha seperti diberitakan Indopos (JPNN Grup), Selasa (28/7).
Beberapa tawaran diakui pemilik nama lengkap Cameria Happy Pramita itu terpaksa ditolak. Sebab, album kedua setelah Yes I Am pada 2011 itu, masih belum rampung. Jadi, dia dan Dara sibuk mengejar target sebelum penghujung Ramadan. ”Materinya sudah hampir 80 persen. Insyallah, rencananya habis Lebaran ini dirilis. Kalau kami masih menerima tawaran bisa-bisa diundur lagi album terbaru ini,” katanya.
Perempuan kelahiran Jakarta, 2 Januari 1986 itu sangat bersemangat mengerjakan album tersebut. Salah satu alasannya karena genre musik yang dibawakan berbeda dengan album sebelumnya. Bukan lagi pop, The Virgin akan menyuguhkan musik rock yang ringan untuk menyingkirkan imej mellow yang terbentuk dari lagu-lagu di album pertama.
”Genre di album ini lebih nge-beat. Kita memang sengaja ngumpulin materi-materi lagunya yang nge-beat. Kita pengen album kedua ini semua berubah imejnya. Album pertama kan kita keluar dengan single yang slow banget, terus orang tahunya lagu-lagu kita rata-rata mellow. Sekarang di album kedua kita pengen ubah imej jadi lebih nge-rock,” tuturnya.
Lewat album kedua yang masih dirahasiakan judulnya itu pula, Dara mencoba membuat lagu. Bukan hanya menulis liriknya, tetapi juga dalam pengaransemenannya. ”Album pertama kan lagunya ciptaan Mitha semua, dan aku cuma terima jadi. Tapi untuk album kedua ini, aku juga banyak kasih masukan ke dia, sering sharing, karena di album kedua ini ada lagu kita berdua juga,” ungkap Dara.
Disinggung mengenai single religi, dia dan Mitha sama-sama mengaku belum terpikir untuk menyanyikannya. ”Belum kepikiran, karena bikinnya juga susah. Kalaupun mau recycle, bingung materinya apa. Jadi, masih beresin materi album yang biasa saja dulu,” timpal
Dia menambahkan, meski mengubah haluan musik di album kedua, untuk fashion The Virgin masih mmpertahankan konsep harajuku. ”Perubahannya paling lebih tertutup,” ucap Dara. Hanya saja, The Virgin lebih fleksibel untuk urusan gaya panggung. ”Kalau hari ini lagi pengen santai, biasanya kan kita temanya harajuku. Kalau ada event televisi atau acara yang besar, kita biasanya tematik, tergantung acaranya. Kita senang banget harajuku, karena kita sudah cocok banget,” tegas Mitha.
Sejauh ini, mereka tidak pernah repot menyiapkan kostum panggung. Ada desainer khusus yang mengurusnya. ”Kebetulan Mitha punya teman lama yang bisa dibilang desainer lah. Dia arah-arah fashion-nya lebih ke Jepang. Makanya, kebetulan cocok sama kita, akhirnya kita patenin bahwa The Virgin kostumnya itu harajuku, tapi tetap versi gayanya The Virgin. Aku sama Dara kan beda karakter, dari situ paling memadukan dari warna atau apa lah gitu,” terangnya. (ash)