Tiap 10 Tahun di Lubang yang Sama
Oleh Dahlan IskanHampir tiap minggu ada lembaga keuangan yang datang. Ke kantor saya. Dari Singapura. Atau Hong Kong. Atau Amerika. Menawarkan dana murah itu.
Siapa pun akan tergiur. Ibaratnya: ambil kreditnya, tukarkan ke rupiah, pinjamkan ke pengusaha lain, sudah untung. Gak usah kerja!
Saya tidak tergiur. Saya ini orang bodoh. Yang punya prinsip: cari uang itu harus dengan bekerja.
Banyak teman saya membodoh-bodohkan saya. Biar saja.
Ia sendiri mengambil pinjaman amat-amat besar. Untuk ekspansi ke segala penjuru: beli-beli hotel. Bangun lapangan golf. Beli real estate.
Ekonomi begitu panasnya.
Lantas: dooorrrr!
Krismon. Pada tahun 1998.
Ia susah sekali. Tidak mampu membayar pinjaman. Semua asetnya disita.