Tiap Bulan 400-500 PSK Dolly Periksa HIV
jpnn.com - SURABAYA - Para pekerja seks komersil di lokalisasi Dolly dan Jarak Surabaya kini mulai sadar bahwa pemeriksaan HIV secara rutin adalah sesuatu yang sangat penting. Buktinya, setiap bulan sekitar 400-500 PSK di lokalisasi terbesar di Jatim itu berbondong ke puskesmas untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.
Kepala Puskesmas Putat Jaya dr Hartati berkomentar, jika dulu puskesmas harus bersusah payah melakukan screening dengan mendatangi atau memberikan penyuluhan ke tiap wisma, saat ini banyak PSK yang datang untuk memeriksakan sendiri. ''Dulu mereka nunggu di-screening. Tapi, sekarang mereka rutin periksa ke puskesmas. Bahkan, tahun ini pengunjungnya naik dua kali lipat,'' jelasnya.
Untuk pemeriksaan IMS (infeksi menular seksual), terdata ada 400-500 PSK yang memeriksakan kesehatan tiap bulan. Tahun lalu hanya terdapat sekitar 50-100 PSK. Peningkatan cukup drastis juga terjadi pada pemeriksaan HIV/AIDS. Per tiga bulan terdata ada 100-150 PSK yang menjalani pemeriksaan. Tahun lalu jumlahnya hanya sekitar 25 PSK.
Bukan hanya itu, kesadaran PSK untuk memakai kondom juga meningkat. Tiap PSK dijatah satu boks kondom yang berisi 144 buah. Setelah kondomnya habis, kini para PSK meminta disediakan lagi. Padahal, sebelumnya PSK belum bisa sepenuhnya memaksa pelanggan untuk memakai kondom.
Di tempat terpisah, Kepala Pekerja Lapangan di Dolly dan Jarak Puji Sulaksono mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi. Diharapkan, semakin banyak PSK yang memeriksakan kesehatan. Memang tidak gampang mengubah kebiasaan yang sudah mengakar. Salah satu caranya, mengenakan kondom untuk mencegah HIV/AIDS. ''Dulu kondom dibuang-buang di jalan. Kini sudah banyak yang sadar untuk memakai,'' tuturnya.
Selain itu, dia mengajak para pemilik tempat hiburan untuk memberikan edukasi terkait dengan penanggulangan virus HIV/AIDS. Hasilnya, mereka cukup memahami dan mau bekerja sama. Sebab, mereka pun tidak mau jika ada karyawannya yang menderita HIV/AIDS. ''Ya, mereka juga takutlah kalau ada karyawannya yang kena HIV,'' ucapnya.
Saat ini, kata Puji, di semua wisma tersedia serta terpasang leaflet dan brosur tentang bahaya HIV/AIDS. Selain itu, tersedia kondom meski penyediaannya tidak terang-terangan. ''Kondom digunakan nanti ketika mereka bertransaksi di dalam kamar. PSK juga wajib mengimbau kepada pelanggan,'' tegasnya. (dha/aph/end/mas)