Tidak Percaya Polisi, Penyidik Diusir
Sabtu, 09 Maret 2013 – 02:45 WIB
Saat di rumah sakit, Fathir masih sempat memanggil ibunya. Dia juga sempat mengusir cecak yang berada di plafon rumah sakit. Namun, setelah operasi, 2 Februari lalu, keceriaan Fathir sudah tidak pernah tampak lagi. Setelah bertahan selama satu bulan, dia akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Endi Sutendi mengatakan, peluru yang bersarang di kepala Fathir adalah adalah peluru jenis full metal jacket (FMJ) dengan kaliber 30 milimeter. Dia mengatakan, setelah jenis peluru terungkap, polisi masih akan menyelidiki asal senjata dan penembak peluru tersebut. Endi mengatakan, polisi tidak berniat untuk menutup-tutupi kasus itu.
Dia menambahkan, hasil uji Labfor menyebutkan jika peluru itu diduga berasal dari senjata pabrikan. Meski demikian, pihaknya masih melakukan upaya pengembangan asal peluru tersebut. "Bukan dari senjata organik. Ini berasal dari senjata pabrikan," jelas Endi. (eka)