Tidak Serius Mereformasi Birokrasi
Rabu, 10 September 2008 – 21:01 WIB
Erwin menilai, kebijakan pemerintah, sebenarnya sudah sangat baik. Sayagnya, masih lemah pada implementasi kebijakan terutama aspek koordinasi, komunikasi, dan evaluasi. "Perlu dicatat IFC Doing Business report tidak mengukur kebijakan level makro ataupun persepsi investor.Tapi mencerminkan hal-hal yang sangat taktis di lapangan seperti peraturan, pelaksanaan peraturan, kecepatan pelayanan publik, dan lain-lain," tambahnya.
HIPMI berharap, kendati situasi ekonomi Indonesia saat ini cukup sulit, reformasi birokrasi dan penyempurnaan perangkat hukum jangan sampai jadi terhambat. "Makanya, HIPMI sangat senang dengan reformasi nyata yang terjadi di Depkeu dan BKPM misalnya. Seharusnya, ini bisa berjalan di semua lini," tandasnya.
Dalam peringkat Doing Business tersebut, Singapura kembali menjadi surga bagi pengusaha yang ingin membuka usaha baru atau mengembangkan bisnis mereka dengan menduduki peringkat pertama untuk kali ketiga secara berturut-turut. Diikuti Selandia Baru pada peringkat kedua, serta AS di peringkat tiga. (ysd)