Tiga Ketua DPC Partai Demokrat Dipecat
jpnn.com - SURABAYA - Pemilu legislatif di Jawa Timur tampaknya memakan korban di tubuh Partai Demokrat (PD). Tiga ketua DPC kabupaten dipecat. Masing-masing ketua DPC Partai Demokrat Sumenep, ketua DPC Partai Demokrat Pasuruan, dan ketua DPC Partai Demokrat Nganjuk. Namun, mereka dipecat bukan karena PD kalah di Jawa Timur, melainkan masalah logistik.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo menyatakan, pemecatan tersebut bukan disebabkan suara Demokrat yang turun. “Sejak awal memang diprediksi penurunan suara partai. Sebab, ada tsunami politik bertubi-tubi sejak dua tahun lalu,” ucap pria yang juga Gubernur Jatim itu.
Hanya, Soekarwo tidak mau menyebut detail penyebabnya. Dia hanya mengungkapkan bahwa tiga ketua DPC Partai Demokrat tersebut dipecat karena berpolitik yang secara etika tidak diperbolehkan. “Gak usah detail-detail, rek,” katanya.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pemecatan ketua DPC Partai Demokrat Sumenep disebabkan masalah penggelapan uang saksi. Padahal, secara performa, perolehan suara Demokrat tetap tinggi. “Tetapi, bukan kerja keras ketuanya. Murni pasukan di bawah dan para caleg. Malah, pas coblosan, ketua DPC-nya menghilang,” ucap sumber di internal PD Jatim.
Alasan pemecatan ketua DPC Pasuruan adalah dianggap tidak kerja. Sebab, di DPRD Pasuruan, Demokrat tidak memperoleh kursi sama sekali. “Memang, tingkat satunya (provinsi, red) masih dapat kursi. Tetapi, itu berkat perolehan daerah lain. Di tingkat duanya (kabupaten/kota, red) malah tidak mendapatkan apa-apa. Ini berarti tidak kerja sama sekali,” lanjut sumber tersebut.
Sementara itu, ketua DPC Partai Demokrat Nganjuk dipecat karena ditengarai melakukan jual beli nomor urut dalam penyusunan DCT (daftar calon tetap). “Bahkan, rekomendasi DPP untuk sejumlah tokoh yang dipandang bisa bekerja juga diabaikan,” ucapnya.
Ironisnya, tokoh-tokoh yang direkomendasikan DPP ternyata maju dari partai lain dan sukses melenggang ke parlemen. “Jadi, pertimbangan yang terbesar itu,” imbuh sumber.
Namun, Soekarwo enggan menanggapi hal tersebut. “Yang jelas, saya sudah memerintahkan sekretaris (Bonnie Laksmana, Red) untuk segera menunjuk plt,” terangnya. Sebab, pilpres akan segera berlangsung. Parpol harus bekerja lagi untuk memenangkan calon yang didukung atau diusung Partai Demokrat pada pilpres 9 Juli. (ano/c19/ami)