Tiga Mahasiswa Stikom Ditangkap FBI, Mereka Cerdas
Pihak Stikom akan mengikuti proses hukum. Setelah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap, baru pihaknya bisa menentukan sikap.
Ia menjelaskan ketiga mahasiswa tersebut tergolong mahasiswa yang pintar dilihat dari IP-nya tiap semester, rata-rata di atas 3,00.
“Sebenarnya mereka kalau dilihat dari segi nilai akademik memang pintar anaknya. Kalau dirata-rata ya tiga. Nanti kedepannya kami berupaya melakukan pendekatan untuk menyalurkan kepandaiannya itu biar disalurkan ke hal-hal positif,” jelasnya.
Anjik Sukmaaji, Dosen mata kuliah Jaringan Komputer di Prodi Sistem Informasi Stikom mengometari soal dugaan peretasan 600 situs dan sistem di 44 negara yang dilakukan oleh ketiga mahasiswanya.
“Ini (peretasan, Red) dikarenakan keingintahuan mereka, dan untuk meretas web sekian banyaknya juga membutuh waktu yang lama ada beberapa tahapannya. Dia pastinya sudah mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Mencari apa kelemahan pada sistem keamanan web tersebut. Jadi memang membutuhkan waktu yang panjang,” jelas Anjik.
Ia juga menjelaskan bahwa melakukan Hacker tujuannya banyak, adanya mencoba kemampuannya, ada juga yang hanya sekedar ingin tahu seberapa kebal sistem keamanan web tersebut. Namun, juga ada yang sekadar melihat-lihat saja.
“Sebenarnya hacker itu adalah ahli program komputer yang menguji sistem informasinya. Sedang craker itu yang berbahaya karena merusak sistem informasi pada web,” imbuhnya.
Dari pihak Stikom juga telah memberi imbauan terhadap mahasiswa baru yang akan mendaftar untuk menandatangani surat pernyataan mengenai aturan dan norma yang berlaku di kampus tersebut.