Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiga Opsi Pengganti Simon Santoso

Kamis, 11 September 2014 – 11:40 WIB
Tiga Opsi Pengganti Simon Santoso - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - PP PBSI menyiapkan tiga strategi agar target medali perunggu sektor beregu putra di Asian Games XVII Korsel tetap terjaga. Menyusul Simon Santoso yang mundur karena dalam masa penyembuhan demam berdarah, kehadiran tunggal ketiga sangat dibutuhkan.

Rencana pertama adalah memasukkan nama pemain muda Jonatan Christie sebagai pemain tunggal di Asian Games. Kedua menarik Praveen Jordan dari ganda campuran untuk bermain di tunggal ketiga. Ketiga satu dari pasangan putra Angga Pratama dan Rian Agung Saputro dimainkan di tunggal.
    
Kabid binpres PP PBSI Rexy Mainaky kemarin (10/9) di Cipayung mengatakan sedang mengusahakan suksesnya langkah pertama. Meski banyak yang menyangsikan kualitas Jojo, sapaan Jonatan Christie, untuk tunggal ketiga, dalam kacamata Rexy hal itu adalah pilihan terbaik.
    
"Sudah dibicarakan dengan pelatih tunggal putra juga. Karena kondisinya Jojo yang paling siap untuk ini menggantikan Simon. Kami percayakan upaya melobi OCA (Dewan Olimpiade Asia, red.) kepada KOI dalam proses DRM (delegate registration meeting,red.)," kata Rexy. DRM senri akan dilakukan hari ini (11/9) di Incheon.
    
Opsi kedua yakni memainkan Praveen dan Rian juga terbuka. Sebab keduanya dalam proses entry by name 15 Agustus lalu sudah terdaftar. Praveen sebegai pemain ganda campuran bersama Debby Susanto. Sedang Rian berpatner dengan Angga Pratama sebagai ganda putra.
       
Selain masa pemulihan, salah satu hal yang membulatkan PP PBSI menarik nama Simon dari kerangka tim beregu yakni adanya kandungan steroid dalam darah Simon. Rupanya untuk mempercepat kesembuhan Simon, disuntikkanlah steroid dalam darahnya.
    
Dalam regulasi BWF, pemain yang menggunakan salah satu jenis zat terlarang untuk alasan pengobatan harus melapor BWF dan jarak penggunaan minimal 20 hari sebelum pertandingan.
       
Padahal jika dihitung mundur, Simon diberi asupan steroid tanggal 4 September lalu dan bertanding pada 20 September. Artinya Simon cuma punya bentangan waktu 16 hari sejak pertama disuntik dan berlaga.
       
Sedang Simon yang ditemui usai latihan kemarin mengatakan kondisi tubuhnya sudah jauh membaik dibanding pekan lalu ketika pertama latihan. Minggu lalu pemain asal Tegal itu nyaris pingsan ketika lari di treadmill.
       
"Sudah jauh lebih bagus, mas. Tapi ya, itu kan sempat berhenti lama dan gak main sekitar dua mingguan. Satu minggu di rumah sakit lalu satu minggu istirahat total di rumah. Jadi, sentuhan permainan juga belum bisa balik 100 persen," tutur Simon.
       
Pelatih tunggal putra pelatnas Hendri Saputra ketika ditanya kondisi Simon mengatakan tak ada yang disesali karena absen kejuaraan dunia dan Asian Games. Justru Simon punya kesempatan beristirahat.
       
Di sisi lain, dua pemain ganda Indonesia yang mengalami cedera, M.Ahsan serta Tontowi Ahmad sudah dalam kondisi hampir 90 persen. Ahsan dalam sesi game kemarin terlihat galak dengan melancarkan banyak jump smash.
       
"Jauh lebih mendingan daripada kemarin-kemarin. Sekarang main juga enak. Kalau keras gak enak pinggangnya, ya istirahat sebentar. Pelatih tahu kondisi saya," sebut Ahsan. (dra)

JAKARTA - PP PBSI menyiapkan tiga strategi agar target medali perunggu sektor beregu putra di Asian Games XVII Korsel tetap terjaga. Menyusul Simon

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News