Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiga WNI ternyata jadi Korban Bom di Brussels

Kamis, 24 Maret 2016 – 13:34 WIB
Tiga WNI ternyata jadi Korban Bom di Brussels - JPNN.COM
Sebuah patung khas Belgia, Manneken Pis (Pee si Pria Kecil) terlihat dalam sebuah penghormatan untuk korban Tragedi Brussels, di Beursplein, Brussels, Selasa malam waktu setempat. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA - Tiga warga negara Indonesia (WNI) tercatat menjadi korban ledakan bom di Brussels, Belgia, Selasa (22/3). Ketiganya adalah ibu dan dua anak. Mereka mengalami luka berat.

Sekretaris Satu Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI (KBRI) Brussel Devdy Risa mengatakan, semua korban sudah mendapatkan verifikasi sebagai WNI. Hal tersebut sudah dikonfirmasi melalui keterangan sang suami yang seorang warga Belgia dan dokumentasi paspor.

“Saat ini sedang dirawat secara intensif ,” ujar Deydy saat dihubungi Jawa Pos kemarin (23/3).

Menurut informasi yang diterima, WNI yang menjadi korban bom ibu bernama Meilissa Aster Ilona berusia 36 tahun dan dua anak bernama Lucie Vansilliette dan Philippe Vansilliette. Mereka terkena ledakan bom yang terjadi di Bandara Zaventem.

"Kemarin malam (22/3, Red) Pak Dubes (Duta Besar Yuri Octavin Thamrin) sempat menengok korban dan menemui suaminya. Di sana diperoleh informasi bahwa sang ibu termasuk dua anaknya mempunyai paspor Indonesia. Yang kami tidak tahu apakah dua anaknya juga punya paspor Belgia yang berarti mereka berstatus dwi kewarganegaraan," terangnya.


Hingga saat terakhir dihubungi, Meilissa dan anak bungsu yang berusia empat tahun masih melalui perawatan intensif di ICU Rumah Sakit University Hospital Lauven (UHL). Sedangkan anak sulung yang berusia enam tahun sudah dipindahkan karena kondisinya lebih stabil.

"Kondisi suami korban sedang shock karena tidak menyangka keluarga yang izinnya liburan justru terluka berat. Karena permintaan mereka, kami tidak bisa mengungkapkan informasi detail mengenai korban," kata Deydy. (AFP/Reuters/BBC/sha/c10/c9/ttg/flo/jpnn)  

 

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News