Tim ‘Garuda di Lautku’ Gelar Doa Bersama
jpnn.com, MAKASSAR - Menjelang pemecahan Rekor MuRI Meniup Peluit Khas TNI AL oleh Pramuka Saka Bahari Sulsel di KRI Bima Suci Dan KRI Dewaruci, Tim "Garuda di Lautku" menggelar doa bersama dan pemotongan tumpeng di atas KRI Bima Suci.
"Menjelang Rekor MuRI dan puncak event "Garuda Di Lautku" pada tanggal 18 Maret 2020, Tim "Garuda Di Lautku" Lantamal VI mengadakan doa bersama dan pemotongan tumpeng," kata Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas di Makassar, Sabtu malam.
Bertempat di ruang Ballroom KRI tersebut, Doa bersama yang dilaksanakan secara sederhana ini dipimpin oleh Letkol Laut (KH) Muhammad As'ad dan Ketua event "Garuda Di Lautku" Penanaman Terumbu Karang Kebangsaan 2020 yang juga Danlantamal VI.
Usai pelaksanaan doa bersama kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua event "Garuda Di Lautku" yang kemudian diserahkan kepada Komandan KRI Bima Suci -945 Letkol Laut (P) Waluyo dan Komandan KRI Dewaruci Mayor Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso.
Danlantamal VI mengatakan, acara ini dilaksanakan sebagai tanda rasa syukur menjelang acara puncak "Garuda di Lautku" yang pelaksanaannya pada tanggal 18 Maret 2020.
"Diharapkan acara puncak nantinya akan berjalan sesuai apa yang telah direncanakan oleh para Tim sehingga berjalan sukses dan memberikan manfaat yang positif bagi kita semua", ujarnya.
Sementara itu, untuk menyukseskan target Rekor MuRI meniup pluit itu telah dilakukan gladi peniupan peluit Saka Bahari melalui latihan extra karena peniupan pluit dilaksanakan di tiang–tiang tinggi KRI Bima Suci-945 dan KRI Dewaruci dan bentuk peluitnya berbeda dengan peluit yang lainnya.
“Garuda – garuda muda Pramuka Saka Bahari Sulsel akan mendemontrasikan meniup peluit untuk berbagai isyarat, perintah dan aba-aba ciri khas TNI AL di atas KRI Bima Suci-945 dan KRI Dewa Ruci” imbuh Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Danlantamal VI Kolonel Marinir I.Dewa Gede Wirawan.
Tidak hanya melaksanakan gladi peniupan pluit saja tetapi juga gladi tari empat etnik, parade semaphore dengan formasi membentuk burung Garuda dengan menyusun kalimat “Garuda di Lautku”.(Antara/jpnn)